Alert! Rusia Temukan Virus Baru Mirip Covid-19 di Kelelawar

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
29 September 2022 17:05
Researchers set up equipment for catch bat in front of cave inside Sai Yok National Park in Kanchanaburi province, west of Bangkok, Thailand, Friday, July 31, 2020. Thai researchers are collecting samples from bats to test if they could also carry a novel coronavirus, similar to what bats in China are found to have. The result could help answer the question everyone is asking – what's the origin of the COVID-19 virus? (AP Photo/Sakchai Lalit)
Foto: Virus Baru di Kelelawar (AP/Sakchai Lalit)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah peneliti baru-baru ini menemukan virus mirip COVID-19 yang ditemukan di kelelawar Rusia. Temuan ini pun membuat para ilmuwan mendesak upaya pengembangan vaksin yang lebih efektif. Jika tidak, mereka memperingatkan, pandemi lain akan muncul dam dipicu oleh virus mematikan yang berasal dari hewan dan menyebar ke manusia.

Virus baru tersebut dikenal sebagai Khosta-2. Virus ini diselimuti lonjakan protein yang dapat menginfeksi sel manusia menggunakan jalan masuk yang sama.

Mengutip Science Alert, para peneliti dari Washington State University di AS mengatakan, yang lebih mengkhawatirkan adalah kekebalannya terhadap antibodi monoklonal dan serum yang diinduksi pada penerima vaksin Covid-19. Dengan kata lain, virus jenis baru ini tidak dapat dinetralisir oleh vaksin dan obat-obatan yang ada saat ini.

Bahkan antibodi yang dikembangkan dari varian Omicron dilaporkan tidak efektif melawan virus dari kelelawar tersebut, meskipun faktanya kedua patogen termasuk dalam kelompok yang sama dari virus Corona, yang dikenal sebagai sarbecovirus.

"Ini kondisi kritis. Temuan kami menyoroti kebutuhan mendesak untuk melanjutkan pengembangan vaksin sarbecovirus baru yang perlindungannya lebih luas," ungkap para ahli yang penelitiannya diungkapkan jurnal ilmiah PLOS Pathogens.

Ketika para peneliti di Rusia pertama kali menemukan Khosta-2 bersama dengan virus kelelawar lainnya, yakni Khosta-1 pada 2020, mereka tidak melihat tanda bahaya. Saat itu, para ahli menyimpulkan bahwa kedua virus tidak terkait erat dengan COVID. 

Namun, setelah pemeriksaan lebih dekat, para ahli telah mengidentifikasi beberapa sifat yang mengkhawatirkan di Khosta-2.

Di laboratorium, patogen kelelawar ini mampu menggunakan reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) pada sel hati manusia untuk menginfeksi jaringan dengan cara yang sama seperti SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID). 

"Secara genetik, virus Rusia yang aneh ini tampak seperti beberapa virus lain yang ditemukan di tempat lain di seluruh dunia, tetapi karena mereka tidak terlihat seperti SARS-CoV-2, tidak ada yang mengira mereka bisa berbahaya," kata ahli virus Michael Letko dari Washington State University.

Khosta-2 ditemukan di Taman Nasional Sochi Rusia di antara kelelawar tapal kuda yang lebih kecil (Rhinolophus hipposideros). Kelelawar jenis ini merupakan spesies yang juga ditemukan di Eropa dan Afrika Utara.

Belum jelas apakah virus yang menginfeksi kelelawar ini dapat menyebar ke manusia atau tidak. Yang jelas, temuan awal di laboratorium menunjukkan hal itu mungkin saja terjadi. Jika virus Khosta-2 menginfeksi inang dengan virus corona lain, bahkan ada kemungkinan kedua virus tersebut dapat bergabung kembali menjadi varian yang baru.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Virus Ini Bisa Loncat dari Hewan ke Manusia, Picu Pandemi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular