Bisakah Tertular Cacar Monyet Saat di Konser? Ini Kata Ahli

Lifestyle - Halimatus Sadiyah, CNBC Indonesia
23 August 2022 11:30
Sebuah gambar yang dibuat selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), 1996 hingga 1997, menunjukkan tangan seorang pasien dengan ruam akibat cacar monyet. (via REUTERS/CDC/BRIAN W.J. MAHY) Foto: Sebuah gambar yang dibuat selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), 1996 hingga 1997, menunjukkan tangan seorang pasien dengan ruam akibat cacar monyet. (via REUTERS/CDC/BRIAN W.J. MAHY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Cacar monyet kini ada di mana-mana. Meski baru ada satu kasus yang dikonfirmasi di Indonesia, penyakit tersebut sudah menjangkiti lebih dari 32.000 orang di 92 negara, menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

Lalu, bagaimana cara pencegahannya agar tak tertular cacar monyet? Benarkah harus menghindari kerumunan seperti konser musik?

Dr. Katelyn Jetelina, ahli epidemiologi Universitas Texas di Pusat Ilmu Kesehatan Houston, menyebut bahwa kata kunci yang perlu diingat saat mempertimbangkan risiko cacar monyet adalah kontak dekat dan kontak berkepanjangan.

"Kita bisa terpapar lebih banyak 'dosis' [virus] melalui kontak yang sangat dekat, atau [jika kita] terpapar untuk jangka waktu yang lebih lama."

Aktivitas spesifik yang paling berisiko adalah keintiman seksual. Sejauh ini, sekitar 94% kasus terjadi di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. 

Bentuk kontak fisik lainnya yang lebih kasual kemungkinan bukan faktor risiko utama virus ini. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada Juli lalu menemukan bahwa kurang dari 1% orang yang terinfeksi cacar monyet secara global tertular virus karena "kontak nonseksual."

"Kontak biasa bisa berarti menjabat tangan seseorang, menyentuh gagang pintu, mengenakan pakaian [yang dipakai orang lain], dan interaksi semacam itu tidak selalu berisiko tinggi," kata Dr. Syra Madad, ahli epidemiologi patogen khusus di NYC Health + Hospotals.

Ini artinya, tempat-tempat seperti restoran, bioskop, pesta pernikahan atau konser tidak akan menimbulkan banyak risiko terpapar virus monkeypox penyebar cacar monyet. Namun, jika Anda masih khawatir, tetap hindarilah kontak kulit ke kulit.

Cacar monyet sendiri adalah penyakit zoonosis, artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Mulanya, cacar monyet merupakan penyakit endemik di daerah hutan hujan tropis di Afrika tengah dan barat, namun kini telah menyebar secara luas sehingga tak lagi dikategorikan sebagai penyakit endemik.

Penyakit ini biasanya dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala tersebut kemudian berkembang menjadi ruam menyakitkan yang dapat menyebar ke seluruh tubuh.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Benarkah Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Benda Mati?


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading