Anak Bisa Tertular Cacar Monyet di Sekolah? Ini Kata Ahli

Lifestyle - Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
26 August 2022 13:15
Monkeypox, Anggota Keluarga Orthopox Virus, adalah infeksi yang secara tidak sengaja menular ke manusia karena kemiripannya dengan virus cacar. (Universal Images Group via Getty/BSIP) Foto: Monkeypox, Anggota Keluarga Orthopox Virus, adalah infeksi yang secara tidak sengaja menular ke manusia karena kemiripannya dengan virus cacar. (Universal Images Group via Getty/BSIP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah kembali digelar hingga 100 persen. Sebagian orang tua khawatir dengan kembalinya anak ke sekolah di tengah beredarnya penyakit cacar monyet. 

Cacar monyet merupakan penyakit langka yang dipicu oleh virus monkeypox. Penyakit ini biasanya dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala tersebut kemudian berkembang menjadi ruam menyakitkan yang dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Kabar baiknya, cacar monyet biasanya sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Meski demikian, untuk kasus yang parah, pasien bisa meninggal dunia. Dalam beberapa waktu terakhir sejak penyakit cacar monyet meluas secara global, data WHO menunjukkan rasio kasus kematian berkisar 3-6%.

Lalu, apakah anak bisa tertular cacar monyet di sekolah?

Yang perlu diketahui, cacar monyet menular lewat kontak fisik yang erat. Dr. Leana Wen, profesor kebijakan dan manajemen kesehatan di Universitas George Washington, menjelaskan bahwa secara teori, mungkin saja anak yang terkena ruam cacar monyet menyentuh anak lain saat bermain bersama. Apalagi, anak-anak kecil suka memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya, yang kemudian dapat disentuh oleh anak-anak lain. Penularan dapat terjadi dengan cara itu.

"Aktivitas yang melibatkan kontak kulit-ke-kulit yang berkepanjangan akan berisiko lebih tinggi. Anak-anak yang terlibat dalam gulat atau sepak bola, misalnya, akan berisiko lebih tinggi daripada jika mereka melakukan lari atau berenang di alam," ujarnya, seperti dikutip dari CNN Health.

Selain itu, berbagi makanan juga bisa menjadi jalan penyebaran cacar monyet. Karena itulah, pasien cacar monyet tidak boleh menggunakan tempat makan atau minum yang sama dengan orang lain.

Meski wabah ini terdengar menakutkan, Leana mengatakan bahwa kasus penularan cacar monyet antar anak masih sangat langka. "Itu sangat jarang terjadi. Monkeypox tidak menular hanya dengan duduk di sebelah seseorang."

Namun, lanjut dia, kondisinya bisa berubah jika wabah mulai menyerang anak-anak.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Benarkah Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Benda Mati?


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading