Cacar Monyet Bisa Menular saat Berbicara? Ini Kata Dokter

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
08 November 2023 08:10
Telapak tangan pasien kasus cacar monyet dari Lodja, sebuah kota yang terletak di dalam Zona Kesehatan Katako-Kombe, terlihat selama penyelidikan kesehatan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1997. (via REUTERS/CDC)
Foto: Telapak tangan pasien kasus cacar monyet dari Lodja, sebuah kota yang terletak di dalam Zona Kesehatan Katako-Kombe, terlihat selama penyelidikan kesehatan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1997. (via REUTERS/CDC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu belakangan ini, Indonesia kembali mencatatkan peningkatan kasus infeksi cacar monyet atau monkeypox setelah penemuan kasus pertama pada 2022 lalu.

Seiring dengan peningkatan kasus tersebut, terdapat sejumlah anggapan terkait penularan cacar monyet yang beredar di masyarakat. Salah satu anggapan tersebut adalah cacar monyet bisa menular melalui cairan hidung dan mulut atau droplet.

Lantas, benarkah cacar monyet bisa menular melalui droplet?

Ketua Satgas Cacar Monyet PB IDI, Dr. Hanny Nilasari, SpDV mengungkapkan bahwa penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox ini berpotensi menular antarmanusia melalui cairan hidung dan mulut atau droplet. Namun, droplet bukanlah cara penularan utama.

"Persebaran utama penyakit cacar monyet tentunya kontak yang erat dengan kulit, ya, dengan kulit yang ada lesinya dan kemudian juga kontak erat secara seksual," jelas Dr. Hanny dalam temu media daring IDI, Selasa (7/11/2023).

Dr. Hanny mengatakan bahwa lesi cacar monyet umumnya muncul di area genital dan kulit luar. Namun, sejumlah pasien menunjukkan kemunculan lesi di sekitar rongga mulut sehingga meningkatkan risiko penularan melalui droplet.

"Mpox juga bisa ditularkan melalui droplet karena beberapa laporan mengidentifikasi bahwa ada lesi di sekitar rongga mulut dan di sekitar tonsil atau area bagian dalam mulut," papar Dr. Hanny.

"Sehingga pada saat pasien melakukan komunikasi yang sangat dekat dengan waktu yang relatif sangat lama dan kemudian dropletnya itu bisa menularkan dan bisa mengandung virus," lanjutnya.

Meskipun penggunaan masker belum menjadi prioritas utama dalam pencegahan penularan cacar monyet, Dr. Hanny menganjurkan masyarakat untuk tetap menggunakan masker sebagai perlindungan diri.

Cara penularan penyakit cacar monyet

Mengutip dari laman resmi WHO, penyakit cacar monyet dapat ditularkan kepada manusia melalui kontak fisik dengan pasien terinfeksi, benda yang terkontaminasi, atau hewan yang terinfeksi.

Secara rinci, berikut cara penularan penyakit cacar monyet akibat kontak dengan manusia, hewan, dan benda yang terkontaminasi.

1. Antar-manusia

Penularan bisa terjadi melalui kontak face-to-face (berbincang atau hembusan napas), droplet, sentuhan, ciuman, atau hubungan seksual.

2. Hewan

Penularan bisa terjadi saat berburu, menguliti, atau memasak hewan yang terinfeksi.

3. Benda

Penularan bisa terjadi melalui sprai, pakaian, atau jarum yang terkontaminasi.

I4. bu Hamil

Ibu hamil dapat menularkan virus penyebab penyakit cacar monyet kepada bayi yang belum lahir.

"Penyakit cacar monyet dapat dicegah dengan menghindari kontak fisik dengan seseorang yang terjangkit. Selain itu, vaksinasi juga dapat membantu mencegah infeksi bagi orang yang berisiko," tulis WHO.

Update Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Hanny mengungkapkan bahwa berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) per Senin (6/11/2023) pukul 19.00 WIB, total jumlah kasus cacar monyet di Indonesia adalah 35 kasus.

"Jadi, sudah ada 29 kasus terkonfirmasi di DKI Jakarta. Kemudian, ada lima kasus terkonfirmasi di Jawa Barat dan satu kasus terkonfirmasi di Banten sehingga jumlah kasus yang terkonfirmasi pada saat ini adalah 35 kasus," ujar Dr. Hanny.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Cacar Monyet Muncul Lagi, Lakukan Ini Agar Tak Tertular

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular