
Gejala Omicron BA.4-BA.5 di Orang yang Belum Pernah Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Subvarian virus Omicron BA.4 dan BA.5 kini telah menjadi kekhawatiran baru. Kedua jenis subvarian virus ini diduga menjadi biang kerok naiknya kasus Covid di sejumlah negara karena penularannya yang cepat.
Omicron BA.4 dan BA.5 juga telah masuk ke Indonesia, meski belum menjadi kasus yang dominan.
Berdasarkan hasil studi awal, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mengadopsi karakteristik varian Omicron awal dan Delta. Pada orang yang belum pernah terkena COVID-19 atau belum divaksinasi COVID-19, gejala yang muncul dari infeksi BA.4 dan BA.5 mungkin akan serupa dengan gejala varian Delta.
Lantas apa saja gejalanya?
Menurut epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengacu pada data di negara lain seperti Portugal, pasien COVID-19 dengan infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang belum divaksinasi COVID-19 dosis lengkap mengalami gejala yang hampir mirip dengan varian Delta. Salah satunya, kehilangan kemampuan mencium bau atau anosmia.
"Ini yang membuat sebagian dari gejala orang yang terinfeksi BA.4 dan AB.5, khususnya yang belum divaksinasi lengkap atau belum terinfeksi dan belum divaksin lengkap ini hampir mirip dengan gejala Delta," katanya, dikutip dari detikcom, Kamis (16/6/2022).
"Ada kehilangan penciuman, rasa lelah. Pada kasus yang berat bisa seperti Delta mengalami harus ke rumah sakit," ujarnya.
Kemiripan gejala tersebut terjadi karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mengadopsi kombinasi gejala varian Delta dan varian Omicron. Di samping itu, BA.4 dan BA.5 juga diyakini bisa mereinfeksi orang-orang yang sebelumnya sudah pernah terpapar Omicron subvarian lainnya yakni BA.1, BA.2, dan BA.3.
"BA.4 dan BA.5 ini dia memiliki karakter yang kombinasi antara kecepatan menginfeksi yang diwarisi dari Omicron, cepat mudah menginfeksi baik yang belum atau sudah divaksinasi, bahkan jauh lebih efektif sekarang," terangnya.
Kedua subvarian itu juga diduga cenderung mudah masuk sel tubuh manusia untuk menginfeksi dan bereplikasi di paru.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penyebab yang Bikin Kasus Covid-19 RI Mulai Nanjak Lagi