Antibodi Vaksin Covid-19 Turun Setelah 6 Bulan? Ini Faktanya

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Selasa, 24/05/2022 15:50 WIB
Foto: Infografis/ Sertifikat Vaksin Internasional Standard WHO/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin corona bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi tubuh yang menyerupai virus corona. Antibodi inilah yang berperan mencegah gejala penyakit akibat infeksi virus.

Namun, benarkah efektivitas vaksin menurun setelah enam bulan?

Sebuah studi menunjukkan bahwa vaksin asal China, CanSino mengalami penurunan 30% setelah enam bulan seseorang menerima suntikan. Meski begitu, menurut Kepala Penelitian Ilmiah CanSino, Zhu Tao, hal ini tidak berarti vaksin kehilangan perlindungannya.


Melansir Reuters, Zhu Tao mengatakan Cansino masih bisa melakukan pekerjaannya sebagai Indikator penting dari respon imun.

Zhu Tao, yang telah meneliti 35 orang yang disuntik vaksin, menemukan bahwa setelah enam bulan antibodi penetralisir masih ada di sekitar 70%.

Lalu, vaksin asal China lainnya yakni Sinovac juga mengalami penurunan efikasi setelah enam bulan disuntikkan. Temuan itu diungkapkan ilmuwan China untuk vaksin Sinovac.

Pfizer pun juga menampilkan hal yang sama. Diungkapkan CEO perusahaan, Albert Bourla dalam studinya, efikasinya menurut menjadi 84% pada empat hingga enam bulan setelah mendapatkan vaksin lengkap. Angka itu menurun dari yang didapatkan saat satu minggu hingga dua bulan setelah dosis kedua disuntikkan yaitu sebesar 96,2%. Penurunan terjadi rata-rata 6% setiap dua bulan.

Karena hal ini, maka sejumlah ahli sangat merekomendasikan vaksin dosis ketiga alias booster agar meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh.

Selain itu, mendapatkan vaksin masih jauh lebih baik daripada tidak divaksin sama sekali. Suntikan vaksin bisa membantu melindungi tubuh dari risiko munculnya gejala penyakit akibat infeksi virus.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia