Setelah 74 Tahun, Istana Presiden Korsel Dibuka untuk Publik

Jakarta, CNBC Indonesia -- Untuk pertama kalinya dalam 74 tahun, Istana Kepresidenan Korea Selatan di Seoul kembali dibuka untuk dikunjungi masyarakat umum. Istana yang dikenal dengan nama "Blue House" tersebut kini bisa dikunjungi hingga 39.000 turis dalam sehari.
Dinamakan Blue House karena istana tersebut memiliki atap berwarna biru cerah. Dulu, istana yang selalu dijaga ketat ini adalah tempat yang tak terjamah bagi publik. Namun, kesan tak ramah tersebut akhirnya runtuh setelah ribuan orang diizinkan melihat ke dalam istana untuk pertama kalinya dalam 74 tahun.
"Saya merasa bersyukur bahwa Blue House telah dibuka untuk umum," kata pekerja kantoran berusia 61 tahun Lee Sang Woon saat melakukan tur bersama keluarganya. "Saya sangat senang berada di sini," ujarnya dikutip AP News.
Momen bersejarah ini terjadi sebagai perwujudan janji kampanye Presiden Korea Selatan yang baru, Yoon Suk Yeol untuk meninggalkan istana dan mendirikan kantornya sendiri di kompleks Kementerian Pertahanan di distrik Yongsan, sekitar 5 kilometer (3 mil) jauhnya.
Yoon memilih kompleks Kementerian Pertahanan karena sudah dilengkapi fasilitas komando terkait keamanan. Dia juga mengaku ingin membangun sesuatu yang mirip dengan Gedung Putih di Washington yang akan membuat warga bisa melihat lebih dekat kantor presiden. Di kantor barunya nanti, Yoon ingin bisa membangun komunikasi yang lebih baik dengan publik.
Blue House telah menjalani beberapa transformasi selama bertahun-tahun. Dulunya merupakan situs taman kerajaan, orang Jepang membangun kediaman resmi untuk gubernur jenderal mereka di sana selama pemerintahan kolonial Tokyo di Semenanjung Korea. Setelah Korea dibebaskan dari Jepang pada tahun 1945, komandan militer AS menduduki tempat itu hingga menjadi kantor kepresidenan dan kediaman resmi pemimpin Korea Selatan.
[Gambas:Video CNBC]
Krisis Populasi, Ribuan Sekolah di Korea Jadi 'Sarang Zombie'
(hsy/hsy)