
Angka Kelahiran Bayi Korea Terjun Bebas, Sentuh Rekor Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) kembali mencatatkan rekor angka kelahiran terendah pada Februari lalu. Hal ini memicu kekhawatiran terkait kondisi yang disebut "jurang demografi" di mana suatu negara menghadapi masa depan suram akibat tingkat kelahiran yang sangat rendah.
Mengutip Korea Times, hanya ada 20.654 bayi yang lahir pada Februari 2022, turun 3,2 persen dari tahun sebelumnya, menurut data yang dikumpulkan oleh Badan Statistik Korea. Jumlah kelahiran tersebut bahkan tercatat sebagai angka yang terendah untuk Februari sejak 1981.
Hingga saat ini, Korea tengah berjuang dengan angka kelahiran yang anjlok drastis karena banyak anak muda menunda atau menyerah untuk menikah dan memiliki anak. Pilihan hidup ini terpaksa diambil karena kehidupan ekonomi yang sulit. Banyak generasi muda mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak di tengah perlambatan ekonomi yang berkepanjangan.
Sebagai akibatnya, tingkat kesuburan di Korea Selatan juga menurun signifikan. Jumlah rata-rata anak yang dikandung seorang wanita Korea Selatan dalam hidupnya mencapai titik terendah sepanjang masa, yakni hanya sebesar 0,81 tahun lalu, turun dari 0,84 tahun lalu. Ini menandai tahun keempat berturut-turut di mana tingkat kesuburan berada di bawah 1 persen.
Sementara itu, angka kematian meningkat selama 12 bulan berturut-turut pada Februari di tengah penuaan yang cepat dan pandemi COVID-19. Jumlah kematian mencapai 29.189 pada bulan tersebut, naik 22,7 persen dari tahun sebelumnya.
Korea melaporkan penurunan jumlah populasi pada tahun 2020, saat jumlah kematian melebihi jumlah kelahiran.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aigoo! Ribuan Sekolah di Korea Jadi Rumah Hantu, Ada Apa?