Internasional

Wow! Warga Seoul Ditawari Rp23 Juta Cash Asal Mau Punya Bayi

Lifestyle - Tim Redaksi, CNBC Indonesia
03 February 2022 16:20
Kim Mi-sung checks her daughter's homework before leaving for school, at their home in Seoul, South Korea, December 19, 2018. Picture taken December 19, 2018.   REUTERS/Kim Hong-Ji Foto: Angka Kelahiran bayi di Korea Selatan (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Kota Seoul, Korea Selatan, menjalankan program insentif dengan memberikan uang tunai senilai 2 juta won atau sekitar Rp23 juta (kurs Rp11,93/won) kepada warganya yang melahirkan bayi. Program ini dijalankan untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran bayi di Kota Metropolitan tersebut. 

Mengutip Insider, orang tua yang mendaftarkan kelahiran anaknya mulai 1 Januari 2022 dapat menukarkan voucher uang tunai secara online dan di pusat komunitas lokal. Tetapi mereka harus menggunakan voucher tersebut paling lambat pada akhir tahun 2022.

Insentif tersebut merupakan salah satu dari beberapa subsidi persalinan yang telah diluncurkan oleh pemerintah Korea Selatan dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan November, Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan memberikan voucher tunai sebesar $837 (Rp12 juta) kepada ibu baru dan $1.172 (Rp16,8 juta) kepada ibu baru yang melahirkan anak kembar.

Pihak berwenang Korea Selatan juga mencabut pembatasan sebelumnya yang mencegah orang tua baru menggunakan voucher untuk membayar biaya pengobatan.

Kim Mi-sung checks her daughter's homework before leaving for school, at their home in Seoul, South Korea, December 19, 2018. Picture taken December 19, 2018.   REUTERS/Kim Hong-JiFoto: Angka Kelahiran bayi di Korea Selatan (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Kim Mi-sung checks her daughter's homework before leaving for school, at their home in Seoul, South Korea, December 19, 2018. Picture taken December 19, 2018. REUTERS/Kim Hong-Ji

Tingkat kesuburan Korea Selatan adalah 0,84 pada tahun 2020, menurut statistik kelahiran dan kematian yang dirilis oleh pemerintah Korea Selatan belum lama ini. Angka ini turun sangat drastis dibandingkan dengan tingkat kesuburan Negeri Ginseng yang pernah mencapai puncaknya pada tahun 1960. Saat itu, tingkat kesuburan di Korea Selatan adalah 6.

Korea Selatan sekarang memiliki tingkat kesuburan terendah secara global. Alasan utamanya karena generasi milenium Korea Selatan menilai beban utang yang besar serta sulitnya mendapat hunian dengan harga terjangkau membuat mereka enggan memulai keluarga.

Menurut laporan Insider pada Juli 2021, sebagai dampak dari sangat rendahnya tingkat kelahiran di negara itu, ratusan sekolah telah dikosongkan dan ditinggalkan karena tak ada siswa. 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Gawat! Seoul Krisis Populasi, Total Penduduk Tersisa 9,4 Juta


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading