
Umur Korea Mau Dihapus, Oppa Kamu Bakal Setahun Lebih Muda

Jakarta, CNBC Indonesia - Para penikmat konten hiburan asal Korea Selatan mungkin sudah paham betul kalau Negeri Ginseng punya sistem hitungan sendiri untuk menentukan usia seseorang. Pada umumnya, usia orang Korea setahun lebih tua daripada usia aslinya.
Di sana, bayi yang lahir pada Desember 2021 otomatis berumur satu tahun. Kemudian, ketika tahun berganti, pada 1 Januari 2022, bayi tersebut dianggap sudah berusia dua tahun meski baru lahir ke dunia selama beberapa minggu saja.
Sistem kuno yang telah dipakai sejak berabad-abad lalu tersebut rencananya akan dihapus. Korea akan mengikuti sistem penghitungan umum internasional, di mana bayi bertambah umur ketika dia berulang tahun.
Ini merupakan janji presiden terpilih Yoon Suk-yeol. Dia ingin menstandardisasi sistem usia internasional dengan mengubah kode sipil dan undang-undang yang terkait dengan layanan sosial.
Menurutnya, perbedaan penghitungan ini telah banyak menimbulkan kebingungan yang tidak perlu.
"Kami telah mengalami biaya sosial dan ekonomi yang tidak perlu dari kebingungan dan perselisihan yang terus-menerus ketika menerima layanan sosial dan menafsirkan berbagai kontrak," kata Lee Yong-ho, kepala tim transisi politik, dikutip Korea Times, Jumat (22/4/2022).
Korea Selatan memiliki tiga cara untuk menghitung usia seseorang: sistem tradisional Korea, sistem yang diakui secara internasional, dan sistem ketiga yang digunakan ketika seseorang tidak mengetahui secara pasti tanggal lahirnya.
Sistem tradisional digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan sistem internasional baru diterapkan di Korea pada 1962 dan digunakan dalam catatan-catatan resmi serta hukum perdata.
Para peneliti tidak mengetahui secara pasti asal-usul perbedaan cara hitung usia tersebut. Namun, Jang Yoo-seung, seorang profesor di Akademi Studi Asia Universitas Dankook, mengatakan bahwa ada teori yang menyebut bahwa bayi baru lahir dianggap berusia satu tahun karena memperhitungkan 10 bulan yang ia habiskan di dalam rahim ibu, yang kemudian dibulatkan menjadi satu tahun.
"Beberapa orang mengaitkannya dengan tidak adanya konsep nol dalam sistem numerik di Asia kuno," kata Jang, dikutip Korea Times.
Dia menunjukkan bahwa di masa lalu, Korea bukan satu-satunya negara yang menggunakan sistem ini, tapi juga negara-negara tetangga termasuk Cina, Jepang dan Vietnam.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aigoo! Ribuan Sekolah di Korea Jadi Rumah Hantu, Ada Apa?