
Anda Positif Omicron? Coba 7 Cara Ini Agar Cepat Sembuh!

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus Covid-19 varian Omicron lebih cepat dibanding varian terdahulu. Bahkan angka kasus harian sempat melonjak tajam beberapa waktu lalu.
Jadi, mungkin Anda atau orang sekitar juga banyak yang terinfeksi omicron. Jika benar, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk tetap sehat fisik dan mental saat terkena Covid-19.
Berikut rekomendasi para ahli yang dikutip dari NPR, Jumat (18/3/2022):
1. Pastikan Terinfeksi Covid-19
Direktur Medis Program Kesehatan Masyarakat di Boston medical Center, Cassandra Pierre mengatakan sebaiknya masyarakat segera melakukan tes Covid-19 jika mengalami beberapa gejala. Mulai dari demam, sakit kepala, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan masalah pencernaan.
Anda bisa menggunakan tes antigen di rumah saat gejala mulai terasa, ungkapnya. Namun hasil tersebut bukan berarti bisa beraktivitas di luar rumah serta mengira hanya flu biasa.
"Banyak orang menggunakan tes negatif awal mereka sebagai rasa jaminan yang palsu," kata Pierre.
Lakukan beberapa tes jika yang terlihat adalah hasil negatif pada pengujian pertama. Lanjutkan pada hari ke-3 atau 4 dan kemungkinan hasilnya adalah positif.
Selain itu, jika menggunakan tes antigen dan hasilnya positif tidak perlu lagi melakukan PCR. Ini karena antigen juga memiliki sensitifitas yang baik, khususnya jika memiliki gejala.
Tes PCR bisa dilakukan jika mendapatkan hasil negatif pada beberapa hari pertama. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah benar Anda terkena Covid-19.
2. Hubungi Orang yang Berkontak dan Batalkan Rencana
Langkah berikutnya tak kalah penting adalah menghubungi orang yang pernah berkontak. Bukan tidak mungkin mereka punya komorbid dan membuat gejala lebih parah saat terinfeksi virus
Profesor Pediatri dan Kepala Divisi Interim Penyakit Menular Pediatrik di Duke University School of Medicine, Michael Smith meminta orang positif Covid-19 tidak pergi kemanapun. Kecuali hanya untuk perawatan medis yang dibutuhkan atau menghirup udara segara. Jika tes positif diketahui saat tes di rumah, Anda juga harus memberikan layanan kesehatan setempat.
3. Cari Bantuan Medis Jika Berisiko Tinggi
Jika gejala yang dirasakan adalah gejala pilek atau flu, sebaiknya tidak perlu buru-buru pergi ke dokter. Namun jika yang dirasakan seperti sulit mendapatkan cukup udara, mengalami gangguan pencernaan yang parah, dehidrasi ekstrem atau mengalami kebingungan dan perubahan status mental baiknya segera mencari perawatan medis.
"Karena itu merupakan indikator bahwa otak Anda tidak mendapatkan cukup oksigen atau aliran darah," terang seorang Dokter di Suburban Hospital, Johns Hopkins School of Medicine Matt Leonard.
Dia juga mengingatkan tidak ada obat ajaib di UGD untuk menghilangkan Covid-19. "Sama seperti influenza, tidak banyak obat yang terbukti efektif untuk mengobati virus corona - terutama omicron," kata Leonard.
4. Buat Rencana Sesuai Keadaan
Anda harus mengenali kemungkinan diri atau seseorang di rumah yang mengalami komplikasi parah akibat virus ini. Dapat dimulai dari mereka yang berusia lebih dari 65 tahun, memiliki gangguan kekebalan atau kondisi medis tertentu yang mendasarinya kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Anda juga bisa berkonsultasi dengan penyedia perawatan. Pertimbangkan pilihan perawatan apa yang mungkin dibutuhkan.
Jika memiliki anak, pikirkan siapa yang akan merawat saat Anda terkena Covid-19. Jika anak telah sekolah, berapa hari mereka tidak masuk sekolah jika sakit atau hanya dinyatakan positif. Selain itu buat rencana untuk melakukan pekerjaan di rumah.
5. Tetap Temani Anak yang Terinfeksi
Jika anak yang terinfeksi, pastikan tetap merasa terhibur dengan menyediakan permainan dan interaksi. Anak khususnya balita tidak bisa melakukan hal dasar sendiri seperti makan, minum dan buang air kecil, jadi masih perlu didampingi.
Orang tua juga diminta tidak mengucilkan balita yang terkena Covid-19. "Anda jangan katakan 'kamu sakit jadi kami akan menjauhimu' kepada anak. Pesan itu sangat terkesan negatif dan bisa menjadi sebuah pengalaman buruk bagi anak," jelas Dokter pediatri di Duke University School of Medicine, Dr Michael Smith.
6. Jangan Sungkan Cari Bantuan
Pierre mengatakan jangan malu untuk cari bantuan saat terkena Covid-19. Seperti memesan makanan dan kebutuhan lain secara online, jadi tidak kesulitan saat menyiapkan dan bisa berfokus beristirahat. Buat janji dengan rumah sakit atau layanan kesehatan, jadi bisa mengontrol keadaan hingga dinyatakan sembuh.
7. Pastikan telah Sembuh sebelum Beraktivitas Kembali
Menurut pedoman CDC, penyintas Covid-19 boleh keluar isolasi setelah lima hari saat gejala telah membaik atau tidak ada gejala. Namun tetap harus menggunakan masker setidaknya lima hari setelahnya.
"Jika Anda sakit parah dengan atau kekebalannya terganggu maka tunggu setidaknya 10 hari dan diskusikan situasi Anda dengan dokter Anda," ujarnya.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes Ungkap Rahasia Indonesia Kebal Covid Omicron XBB