Orang yang Terinfeksi Covid Bisa Alami Diabetes, Kok Bisa?

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
02 March 2022 14:55
Patients lie on hospital beds as they wait at a temporary holding area outside Caritas Medical Centre in Hong Kong Wednesday, Feb.16, 2022. There was visible evidence that Hong Kong hospitals were becoming overwhelmed by the latest COVID surge, with patients on stretchers and in tents being seen to by medical personnel on Wednesday outside the Caritas hospital. (AP Photo Vincent Yu)
Foto: AP/Vincent Yu

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi terbaru menemukan bahwa pasien Covid-19 yang mengalami gejala sangat parah bisa mengembangkan atau mengalami diabetes saat dirawat. Kabar baiknya, kondisi itu hanya sementara dan kadar gula darah mereka dapat kembali normal setelahnya.

Menurut laporan Live Science, beberapa penelitian menunjukkan infeksi COVID-19 dapat memicu diabetes pada beberapa orang, tetapi alasannya masih menjadi misteri. Kasus diabetes yang terkait COVID-19 merupakan diabetes tipe 1 dan tipe 2. Pada diabetes tipe 1, tubuh menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin.

Sementara itu, pada diabetes tipe 2 tubuh masih memproduksi insulin, meski seringkali tidak cukup dan tidak direspons dengan baik oleh tubuh. Insulin menurunkan jumlah glukosa atau gula dalam darah dengan memberi tahu sel untuk menyerap gula dan menggunakannya sebagai bahan bakar.

SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dapat menyusup ke sel-sel penghasil insulin di pankreas. Itu berarti, virus mengirimkan kadar gula tinggi ke tubuh sehingga merusak beberapa sel dan mengurangi insulin.

Penelitian yang dipimpin dr James Lo, seorang dokter, ilmuwan dan profesor kedokteran di Weill Cornell Medicine, New York, menunjukkan bahwa lonjakan gula darah berhubungan dengan hormon adiponectin yang rendah. Adiponektin sendiri dapat membuat sel peka terhadap insulin.

"Adiponektin dan insulin pada dasarnya bekerja secara sinergis untuk mengatur kadar gula darah serta hormon bekerja memproduksi sel-sel lemak," tulis keterangan hasil penelitian.

"Pada pasien COVID-19 parah dengan kondisi gula darah tinggi, sel-sel lemak tidak berfungsi dan menghasilkan adiponektin jauh lebih sedikit dari biasanya," terangnya.

Kondisi tersebut dapat mendorong pasien COVID-19 menjadi resisten terhadap insulin karena adiponektin tidak lagi membuat sel mereka peka terhadap insulin.

Penelitian tersebut membuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat merusak sel-sel lemak dan mengubah fungsinya. Perubahan fungsi ini dapat berkontribusi pada munculnya masalah diabetes pada beberapa orang.

 


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Patut Waspada, Ini Ciri-Ciri Diabetes Usia Muda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular