Terungkap! Putin Pernah Jadi Intel dan Rektor Universitas

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
25 February 2022 18:40
Russian President Vladimir Putin gestures speaking during a joint news conference with German Chancellor Olaf Scholz following their talks in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, Feb. 15, 2022. Putin says Moscow is ready for security talks with the U.S. and NATO, as the Russian military announced a partial troop withdrawal from drills near Ukraine — new signs that may suggest a Russian invasion of its neighbor isn't imminent despite snowballing Western fears. (Sergey Guneev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Foto: AP/Sergey Guneev

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat geger dunia usai memerintahkan militer negaranya melakukan serangan ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022). 

Sejarah mencatat bahwa Putin pernah dua kali menjabat dua kali sebagai presiden Rusia dan dua kali pula menjabat sebagai perdana menteri. Ini menjadikan dia sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh yang pernah ada di Rusia. 

Mengutip laman Britannica, pria bernama lengkap Vladimir Vladimirovich Putin itu lahir pada 7 Oktober 1952 di Leningrad, yang kini dikenal sebagai St. Petersburg, Russia.

Sebelum berada di puncak kekuasaan, Putin mengambil jurusan hukum di Universitas Negeri Leningrad. Salah satu gurunya adalah Anatoly Sobchak, yang kemudian menjadi politisi reformasi terkemuka pada periode perestroika.

Putin menghabiskan 15 tahun hidupnya bekerja sebagai perwira intelijen asing untuk KGB (Komite Keamanan Negara). Saat bekerja sebagai intel, ia pernah bertugas selama enam tahun di Dresden, Jerman Timur. Pada tahun 1990, Putin pensiun dari dinas aktif KGB dengan pangkat letnan kolonel dan kembali ke Rusia untuk menjadi rektor Universitas Negeri Leningrad.

Tak lama setelah itu, Putin menjadi penasihat Sobchak, walikota St. Petersburg pertama yang terpilih secara demokratis. Dia dengan cepat memenangkan kepercayaan Sobchak dan dikenal karena kemampuannya untuk menyelesaikan banyak konflik. Pada tahun 1994, Putin naik ke jabatan menjadi wakil walikota St. Petersburg.

Karirnya di kantor kepresidenan dimulai saat Putin menjabat sebagai wakil Pavel Borodin, kepala administrator Kremlin. Karirnya terus melesat sejak itu. Puncaknya pada Agustus 1999, Putin ditunjuk untuk menjadi pelaksana jabatan perdana menteri.

Hanya berselang beberapa bulan kemudian, tepatnya pada Desember 1999, Putin ditunjuk kembali menjadi pelaksana jabatan presiden menggantikan presiden sebelumnya yang mengundurkan diri. Setelah selesai menjalankan tugas itu, Putin lalu mengikuti pemilu dan memenangkan jabatan Presiden Rusia dengan kemenangan 53 persen suara.

Saat ini, Putin dikenal sebagai pemimpin Rusia yang keras. Ia tak segan menangkap warga negara yang menentang kebijakannya. 

Baru-baru ini, Putin bahkan mengancam negara-negara yang mencampuri urusannya dalam melancarkan operasi militer di Ukraina. Hal ini disampaikan Putin pada saat mendeklarasikan perintah penyerbuan ke Ukraina yang semula disebutkan hanya ke Donbass, Ukraina Timur, Kamis (24/2/2022).


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Bekas Supir Taksi Bisa Jadi Presiden, Putin Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular