Positif Covid Garis 1 atau 2? Ini Cara Baca Hasil Tes Antigen

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
23 February 2022 11:15
Puluhan warga menganteri layanan rapid tes antigen di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2020). PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan layanan rapid tes antigen seharga Rp.105.000 untuk calon pemumpang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) 
Pantauan CNBC Indonesia anterian mengular hingga ke taman stasiun gambir. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Rapid Test Antigen (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemeriksaan rapid test antigen kini menjadi pilihan masyarakat sebagai skrining awal test Covid-19. Keunggulan rapid test antigen adalah kemampuannya untuk mendeteksi komponen protein SARS-CoV-2 secara langsung, akurasinya yang baik untuk fase akut, dan hasilnya yang bisa diperoleh lebih cepat daripada rRT-PCR.

Kendati demikian, ada beberapa orang yang masih penasaran bagaimana cara membaca hasilnya.

Cara membaca hasil tes antigen bisa bervariasi tergantung jenis produk atau alat tes yang digunakan. Namun secara umum, hasilnya akan bisa dibaca dari garis yang muncul di alat.

Beberapa alat tes memberikan hasil positif jika muncul 2 garis, ditandai sebagai garis C (control) dan garis T (test). Beberapa jenis alat tes lainnya mungkin menggunakan tanda yang berbeda, tetapi kurang lebih fungsinya sama.

Hasil positif didapat jika 2 garis muncul, masing-masing di tanda C dan T. Sementara itu, hasil negatif ditandai dengan satu garis pada tanda C, sedangkan garis pada tanda T tidak muncul.

Penting untuk dicatat, garis di tanda C berfungsi sebagai kontrol yang seharusnya muncul apapun hasilnya, baik positif maupun negatif. Jika garis pada tanda C tidak muncul, maka artinya hasil tes invalid alias tidak valid.

Pada prinsipnya, alat tes ini mirip dengan alat tes kehamilan. Berbeda dengan hasil tes rapid antibodi dan serologi yang dinyatakan dengan reaktif atau non reaktif, hasil antigen bisa positif bisa negatif.

Jika setelah 15 menit tak ada garis yang muncul maka hasil tes dinyatakan tidak valid dan harus diulang.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO: Kasus Covid-19 di Dunia Naik, 10 Ribu Pasien Meninggal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular