Dinkes Malang Sebut Kanker Payudara & Serviks Mendominasi

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Selasa, 08/02/2022 12:50 WIB
Foto: Vaksinasi Covid-19 Kepada Tenaga Medis di Puskesmas (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kanker masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan diperlukan upaya pencegahan. Data Dinas Kesehatan Malang menunjukkan bahwa jumlah kanker payudara dan kanker serviks di 2021 mendominasi.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Malang, Muhammad Zamroni, mengatakan untuk jumlah kasus kanker payudara di Malang tahun 2021 mencapai 360 kasus, meningkat satu kasus jika dibandingkan tahun 2020.

"Berikutnya, kanker serviks pada tahun lalu 50 kasus, lebih sedikit bila dibandingkan dengan 2020 sebanyak 77 kasus," ujar Zamroni dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Malang, Selasa (8/2/2022).


Meski begitu, data tersebut masih menjadi perhatian khusus Dinkes Malang. Zamroni mengungkapkan, dari data tersebut terlihat kebanyakan kasus terjadi pada kelompok usia produktif, yaitu antara 15-59 tahun.

Untuk menekan angka kasus kanker ini, Dinkes Malang terus melakukan berbagai upaya, seperti memberikan edukasi melalui berbagai media dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit tidak menular (PTM), termasuk penyakit kanker. Selain itu, pola hidup sehat juga penting agar kondisi tetap terjaga.

"Mari kita terapkan CERDIK alias Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres dengan baik. Penyakit kanker bisa sembuh bila terdeteksi sedini mungkin dan tidak sampai ke stadium lanjut," tuturnya.

Selain itu, Dinkes Malang juga mengajak masyarakat untuk selalu waspada dan secara aktif memeriksa kesehatan payudara sedini mungkin. Menurutnya, masyarakat bisa secara mandiri melakukan Sadari atau Periksa Payudara Sendiri. Sedangkan untuk kanker serviks bisa melalui periksa IVA ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker harus terus ditingkatkan. Salah satunya dengan ditetapkan 4 Februari sebagai Hari Kanker Sedunia. Semoga warga Kota Malang terhindar dari penyakit ini," tambahnya.

Sebagai informasi, hari kanker sedunia yang diperingati 4 Februari lalu bertema Close the Care Gap dengan melihat fakta bahwa masih banyak terjadi ketidakadilan dalam perawatan kanker di seluruh dunia.

Beberapa ketidaksetaraan kerap menjadi hambatan dalam mendapatkan pengobatan kanker, seperti pendapatan, pendidikan, lokasi dan diskriminasi berdasarkan etnis, jenis kelamin, orientasi seksual, usia, kecacatan, dan gaya hidup.

"Sehubungan dengan hal itu, maka semua pihak di seluruh dunia diharapkan harus memiliki kesadaran tentang pentingnya penyamarataan perawatan kanker tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, dan lainnya," pungkas Zamroni.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ribuan Warga Iran Hadiri Pemakaman Para Komandan Militer