Gawat! Paru-paru Long Covid Alami Kerusakan Tersembunyi

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
02 February 2022 08:55
Cheryl Sanders holds the hand of her husband, a coronavirus disease (COVID-19) positive patient, Vincent Sanders inside his isolation room in the intensive care unit (ICU) at San Juan Regional Medical Center in Farmington, New Mexico, U.S., December 10, 2021.  REUTERS/Shannon Stapleton        TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Cheryl Sanders memegang tangan suaminya yang dirawat akibat Covid-19 di dalam ruang isolasi di unit perawatan intensif (ICU) di San Juan Regional Medical Center di Farmington, New Mexico, AS (10/12/2021). (REUTERS/Shannon Stapleton)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkap bahwa pasien Covid-19 yang terinfeksi dalam durasi panjang (long Covid-19), lebih mungkin mengalami kerusakan paru-paru tersembunyi.

Para peneliti di Oxford University melihat bagaimana kondisi paru-paru pasien dengan long COVID dibandingkan orang sehat. Hal ini dilakukan dengan memeriksa hasil pencitraan magnetic resonance imaging (MRI) paru-paru relawan yang menghisap gas xenon. Gas xenon bersifat mirip seperti oksigen dan terlihat dalam MRI. Dengan cara ini peneliti bisa mengetahui bagaimana gas bergerak dari paru-paru ke aliran darah.

Hasilnya tampak paru-paru orang yang sehat bisa lebih efektif memindahkan gas ke aliran darah. Ini bisa jadi alasan mengapa orang yang sembuh dari COVID-19 bisa mengalami masalah napas lebih pendek.

"Yang paling penting adalah agar orang-orang tahu strategi rehabilitasi dan latihan pernapasan dapat sangat membantu... Saat kita melihat orang-orang di klinik yang mengeluh napas pendek, bisa ada kemajuan," kata spesialis paru-paru sekaligus pemimpin studi dr Emily Fraser, dikutip dari BBC, Senin (31/1/2022).

Saat ini peneliti masih perlu mendalami beberapa hal termasuk berapa banyak pasien long Covid yang teridentifikasi memiliki kerusakan tersembunyi di paru-paru ini, penyebab, dan efek jangka panjangnya.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat mengingatkan agar orang-orang jangan menganggap sepele infeksi COVID-19 Omicron. Meski gejala Omicron cenderung ringan, tetap ada kemungkinan bisa terjadi perburukan hingga long Covid.

Cari tahu lebih lanjut soal long Covid di sini


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 14 Gejala Long Covid Setelah Sembuh dari Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular