Mengenal Gangguan Bipolar dan OCD, Serupa Namun Tak Sama

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Jumat, 28/01/2022 17:20 WIB
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit mental merupakan istilah luas yang mencakup berbagai kondisi yang mempengaruhi cara seseorang untuk merasa, berpikir dan bertindak. Di antara sejumlah penyakit mental, bipolar dan OCD termasuk yang paling sering dibahas. 

Meski sekilas tampak sana, gangguan obsesif kompulsif atau Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dan bipolar merupakan dua kondisi yang berbeda.

Gangguan bipolar merupakan suatu kondisi yang menyebabkan perubahan besar dalam aktivitas, energi, dan suasana hati. Sedangkan OCD menyebabkan seseorang memiliki ide, pikiran, atau sensasi yang tidak diinginkan yang terus muncul kembali dan sulit dikendalikan.


Kedua kondisi tersebut memiliki banyak gejala. Beberapa ahli bahkan percaya bahwa keduanya dapat terjadi bersamaan.

Mengutip Healthline, sekitar 2,6 persen orang dewasa Amerika mengalami gejala gangguan bipolar dan 1 persen mengalami OCD setiap tahun. Lebih dari 20 persen orang dengan gangguan bipolar juga menunjukkan tanda-tanda OCD.

Apa perbedaan antara gangguan bipolar dan OCD?

Gangguan bipolar memiliki beberapa kesamaan dengan OCD. Baik orang dengan gangguan bipolar dan OCD cenderung mengalami:

  • Perubahan suasana hati
  • Suasana hati yang meningkat
  • Kecemasan
  • Fobia sosial

Tetapi ada beberapa perbedaan utama antara bipolar dan OCD. Berikut adalah tanda yang muncul pada pengidap OCD, namun tidak dialami pengidap gangguan bipolar, yakni:

  • Obsesi dan tindakan kompulsif yang berulang
  • Terus memikirkan hal yang sama hingga sulit berhenti

Apa saja gejala dari kedua kondisi tersebut?

Sebuah studi pada tahun 1995 pertama kali menemukan bahwa lebih dari setengah orang dengan gangguan bipolar juga mengalami gangguan mental lainnya, termasuk OCD. 

Tetapi, sangat mungkin jika seseorang mengidap OCD dan bipolar secara bersamaan dan mengalami gejalanya setiap saat. Gejala gangguan bipolar dengan komorbiditas OCD meliputi:

  • Depresi
  • Merasa sangat sedih
  • Perubahan suasana hati yang dramatis dan terkadang cepat
  • Merasa sangat bahagia
  • Melakukan tindakan yang kompulsif
  • Tak bisa berhenti memikirkan hal yang buruk
  • Fobia sosial

Bagaimana gangguan bipolar dan OCD didiagnosis?

Terkadang sulit untuk mendiagnosis OCD karena gejala dan gangguannya bisa sangat mirip, sehingga terkadang orang salah didiagnosis. Untuk memeriksa apakah gejala disebabkan oleh OCD, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan evaluasi psikologis.

Seperti halnya mendiagnosis OCD, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan evaluasi psikologis untuk membantu menentukan diagnosis gangguan bipolar.

Mengobati OCD dan bipolar

Para ahli mengatakan bahwa pengobatan gangguan bipolar dan OCD komorbiditas harus difokuskan terlebih dahulu pada upaya menstabilkan suasana hati. Hal ini bisa dilakukan dengan penggunaan beberapa obat. 

Misalnya, ketika merawat gangguan bipolar tipe 2 dengan komorbiditas OCD, setelah pengobatan untuk menstabilkan suasana hati, dokter mungkin juga menambahkan pengobatan lain sesuai kebutuhan. Misalnya dengan meresepkan antidepresan yang efektif untuk gejala depresi dan OCD yang memiliki risiko rendah 



(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia