Omicron Sering Disepelakan, Ternyata Ini Ancaman Sebenarnya!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia terus mencatatkan peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia akibat varian Omicron. Gejala yang dialami pasien terinfeksi Omicron dilaporkan amat mirip dengan gejala flu biasa. Meski demikian hal ini tak berarti bahwa Omicron bukan ancaman serius.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) membenarkan miripnya gejala Omicron dengan flu biasa. Meski begitu, infeksi Omicron tak bisa dianggap seperti flu biasa. Pasalnya, seperti varian Corona lainnya, Omicron bisa menyebabkan perburukan gejala hingga risiko kematian sebagaimana yang dialami dua pasien COVID-19 Omicron RI baru-baru ini.
"Gejalanya mirip memang (dengan flu biasa) batuk, pilek, hidung tersumbat kemudian cairan di hidung atau meler, dan juga rasa lesu, lemah, demikian kadang demam, ini mirip flu biasa," kata Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat PDPI dr Erlina Burhan dalam konferensi pers virtual bertajuk 'Perkembangan Terkini kasus COVID-19 varian Omicron', beberapa waktu lalu.
"Tapi khusus Omicron, terutama untuk lanjut usia, orang dengan penyakit komorbid atau penyerta, dan anak-anak memerlukan perhatian khusus. Kalau derajat berat penyakit itu bukan ringan, maka sebaiknya dirawat," lanjutnya.
Lebih lanjut, Erlina menegaskan, karena Omicron membawa ancaman kesehatan yang lebih serius, langkah-langkah pencegahan dan penularannya juga tidak bisa disamakan dengan flu biasa. Ia sangat menganjurkan masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan membatasi kegiatan sosial.
"Orang flu biasa tanpa masker, tapi ini berbeda dengan Omicron. Mudah menular dan bisa berat juga seperti dua orang yang kemudian meninggal itu," ucapnya.
Pada Sabtu (22/01/2022) lalu, Kementerian Kesehatan RI melaporkan dua pasien terinfeksi Omicron meninggal dunia. Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan kematian kasus Omicron pertama di Indonesia.
Hal ini sekaligus membuktikan bahwa varian yang gejalanya ringan tersebut tetap mematikan.
(hsy/hsy)