Lebih Menular dari Delta, Ini Fakta Terbaru Omicron

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia

26 January 2022 08:35

INFOGRAFIS, Fakta dan Data Deltacron, Gabungan Virus Covid-19 Delta dan Omicron — Foto: Infografis/Deltacron/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian baru virus Corona, yakni Omicron, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu mudah menular hingga 105 persen dibandingkan dengan varian Delta. Omicron telah diklasifikasikan sebagai "varian of concern" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini berarti varian tersebut lebih menular, lebih ganas atau lebih terampil menghindari tindakan kesehatan masyarakat, vaksin dan terapi.

Omicron mengandung 30 mutasi pada protein spike yang memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh. Pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa banyak dari mutasi ini dapat menyebabkan peningkatan resistensi dan penularan antibodi, yang dapat membatasi efektivitas vaksin Covid-19 yang ada.

Dalam dokumen Kementerian Kesehatan yang dibawa dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Penanganan Pandemi: Menghadapi Omicron, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (29/11/2021) disebutkan secara gamblang fakta-fakta mengenai virus tersebut.

Dokumen tersebut menyebutkan bahwa omicron mengkombinasi mutasi yang sebelumnya dimiliki oleh variant of concern lainnya. Namun, tidak ada bukti dalam peningkatan keparahan, terutama pada individu yang telah divaksin. Tingkat keparahan sendiri, menunjukkan bahwa Omicron tidak memiliki perbedaan gejala dan mirip dengan varian lainnya. Bahkan tak sedikit individu tidak bergejala.

Beberapa mutasi di protein spike menunjukkan efek yang signifikkan terhadap penurunan kemampuan antibodi dalam menetralisasi virus. Adapun efek resistensi terhadap vaksinasi juga belum diketahui.

Sementara itu, dokumen Kementerian Kesehatan juga menunjukkan bagaimana perkembangan Omicron lebih cepat dibandingkan sebaran varian Delta dalam kurun waktu 22 hari terakhir.

Meski gejala yang dihasilkan infeksi Omicron ringan, varian tersebut tetap ganas dan tak bisa dianggap enteng. Indonesia sendiri telah mencatatkan dua kasus kematian pasien Covid-19 yang terinfeksi Omicron.