
Kapan Penderita Covid-19 Sudah Tak Tularkan Virusnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Prosedur penanganan medis kasus Covid-19 menegaskan bahwa pasien terinfeksi harus menjalani isolasi agar tidak menularkan virus. Lantas, kapan tubuh pasien Covid-19 dikatakan aman dan tidak lagi berpotensi menularkan virus pada orang lain?
Melalui sebuah utas di Twitter, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban, menjelaskan mengenai waktu penularan Covid-19. Dia merujuk pada penelitian Jeroen van Kampen, konsultan mikrobiologi dan ahli virologi dari Erasmus Medical Center.
"Waktu rata-rata virus menular adalah delapan hari setelah timbulnya gejala," tulis Zubairi, yang telah dikonfirmasi CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
"Jeroen van Kampen melaporkan bahwa penelitiannya tidak menemukan virus SARS-CoV-2 yang dibiakkan dari sampel saluran nafas setelah hari ke-8 sejak timbulnya gejala," lanjutnya.
Riset yang diterbitkan di Nature Communications ini melibatkan 129 pasien Covid-19. Selain durasi rata-rata penyebaran virus, peneliti juga menemukan penularan turun hingga 5 persen setelah 15,2 hari setelah timbul gejala. Dia menjelaskan, 5 persen kemungkinan penularan ini mengandung pengertian kemungkinan bagi seseorang untuk mengeluarkan, menularkan atau memproduksi virus.
Kemudian, virus shedding (virus yang masih bisa keluar dari seseorang yang sakit) tetap terjadi hingga hari ke-18 dan hari ke-20.
Lalu, kapan orang yang terinfeksi Covid-19 bisa sangat menular?
"Pada minggu pertama sakit begitu muncul gejala. Ini disampaikan di The Lancet. Sehingga, saat kita curiga terinfeksi dan gejala muncul, maka segera lakukan isolasi diri," ujar Zubairi.
Buat orang yang bergejala, tentu dengan mudah bisa dikenali. Namun bakal sulit jika ini terjadi pada orang tanpa gejala (OTG).
Zubairi sendiri tidak bisa memastikan kapan OTG bisa menularkan virus dan durasi penularannya. OTG pun tidak diperiksa dan diteliti. Namun yang perlu dicatat, studi membuktikan bahwa OTG bisa menularkan virus.
Sementara itu, penyintas Covid-19 atau mereka yang sudah sembuh bisa berkumpul dengan orang lain setelah 10 hari terhitung dari gejala pertama.
"Kemudian tidak ada panas [demam] lebih dari 24 jam. Artinya, panas ini tetap tidak ada walaupun tanpa obat penurun panas," paparnya.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Kondisi Kasus Covid di Indonesia setelah PPKM Dicabut