Simak Gaes! 5 Buku Bacaan Rekomendasi Bill Gates Terbaru

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjadi salah satu orang terkaya di dunia, pendiri Microsoft Bill Gates rupanya senang membaca buku fiksi ilmiah (science-fiction/sci-fi). Di masa mudanya, miliarder yang memiliki nama lengkap William Henry Gates II ini senang membaca termasuk karya Edgar Rice Burroughs dan Robert Heinlein.
Dia bisa menghabiskan waktu "berjam-jam" mendiskusikan trilogi "Foundation" karya Isaac Asimov dengan mendiang Paul Allen, teman masa kecilnya dan salah satu pendiri Microsoft lainnya. Berikut daftar lima buku genre sci-fi yang masuk daftar favorit tahunan Gates tahun ini, dikutip dari CNBC International.
Klara and the Sun (Kazuo Ishiguro)
"Saya suka cerita robot yang bagus," tulis Gates tentang novel terbaru dari penulis Inggris pemenang Hadiah Nobel Kazuo Ishiguro dalam postingannya blognya, Senin (22/11/2021).
Novel Klara and the Sun adalah kisah yang diceritakan dari sudut pandang robot bertenaga surya bernama Klara, pendamping anak yang sakit parah di masa depan dystopian Amerika Serikat (AS).
Terlepas dari latar cerita distopia, Gates mencatat, robot bertenaga kecerdasan buatan bukanlah kekuatan untuk kejahatan. Sebaliknya, buku ini merujuk pada Klara dan robot serupa lainnya sebagai teman buatan.
Kecerdasan buatan (AI) telah lama menjadi minat dan investasi bagi Gates. Dalam sesi Reddit "Ask Me Anything" tahun 2015, ia mencatat bahwa mesin dengan "kecerdasan super" secara realistis dapat mengancam umat manusia suatu hari nanti.
Karya Ishiguro ini kemungkinan mewakili sisi lain dari argumen itu. "Buku ini membuat saya berpikir tentang seperti apa kehidupan dengan robot super cerdas itu," tulis Gates. "Dan apakah kita akan memperlakukan mesin semacam ini sebagai bagian dari teknologi atau sebagai sesuatu yang lebih."
Project Hail Mary (Andy Weir)
Sama seperti novel The Martian (2011) karya Andy Weir yang muncul di daftar bacaan musim panas Gates tahun 2020, Project Hail Mary melibatkan manusia yang berakhir dalam situasi rumit di luar angkasa. Protagonis adalah seorang guru sekolah menengah yang terbangun di pesawat ruang angkasa misterius, tanpa pengetahuan tentang bagaimana dia sampai di sana.
Menurut Gates, ini adalah buku yang sulit untuk digambarkan tanpa memberikan terlalu banyak plot twist.
"Guru menggunakan sains dan teknik untuk menyelamatkan hari," tulis Gates. "Ini bacaan yang menyenangkan, dan saya menyelesaikan semuanya dalam satu akhir pekan."
A Thousand Brains: A New Theory of Intelligence (Jeff Hawkins)
Pada tahun 1996, Jeff Hawkins menemukan asisten digital PalmPilot. Sejak itu, Hawkins telah menghabiskan beberapa dekade untuk memikirkan hubungan antara ilmu saraf dan pembelajaran mesin, yang berpuncak pada A Thousand Brains, buku non-fiksi yang diterbitkan pada Maret lalu.
Dalam bukunya, Hawkins, yang juga ikut mendirikan perusahaan pembelajaran mesin Numenta pada 2005, membedah cara orang berpikir tentang sifat kecerdasan, cara kerja otak manusia, dan apa yang diperlukan untuk mengembangkan kecerdasan buatan yang sebenarnya.
''A Thousand Brains' cocok untuk non-ahli yang memiliki sedikit latar belakang dalam ilmu otak atau ilmu komputer," tulis Gates. "Ini dipenuhi dengan wawasan menarik tentang arsitektur otak dan petunjuk menggiurkan tentang masa depan mesin cerdas."
The Code Breaker: Jennifer Doudna, Gene Editing, and the Future of the Human Race (Walter Isaacson)
Gates juga merekomendasikan biografi ahli biokimia Jennifer Doudna ini, yang memenangkan Hadiah Nobel Kimia 2020 untuk karyanya dalam pengeditan gen CRISPR, sebuah sistem di mana DNA dipotong dan gen dimodifikasi untuk mengobati penyakit. Buku ini ditulis oleh Isaacson, yang juga penulis biografi untuk teman lama sekaligus saingan Gates, Steve Jobs.
Gates menulis, The Code Breakers lebih dari sekadar biografi karier dan penemuan ilmiah Doudna. Ini menggali jauh ke dalam aplikasi potensial pengeditan gen CRISPR, seperti menyembuhkan penyakit darah seperti anemia sel sabit.
"CRISPR adalah salah satu terobosan ilmiah paling keren dan mungkin paling penting dalam dekade terakhir," tulis Gates.
CRISPR telah sangat memecah belah di sebagian besar komunitas ilmiah selama bertahun-tahun, sebagian besar karena masalah moral.
"Isaacson melakukan pekerjaan yang baik dengan menyoroti pertanyaan etis paling penting seputar pengeditan gen," tulis Gates.
Hamnet (Maggie O'Farrell)
Terakhir, Gates membaca novel yang membelok dari sains dan teknologi menjadi fiksi sejarah. William Shakespeare menamai putra satu-satunya Hamnet, dan novel Maggie O'Farrell dengan nama yang sama adalah kisah fiksi tentang kehidupan anak Bard.
Hamnet meninggal pada tahun 1596, pada usia 11 tahun, dengan penyebab yang tidak diketahui, meskipun teori populer tentang penyebab kematiannya adalah penyakit pes. Tiga tahun kemudian, Shakespeare mulai menulis "Hamlet" dan O'Farrell menyelami kemungkinan cara kehilangan putranya dapat membentuk tragedi paling ikonik dari penulis naskah itu.
"Jika Anda adalah penggemar Shakespeare, Anda akan menyukai novel menyentuh ini tentang bagaimana kehidupan pribadinya mungkin telah memengaruhi penulisan salah satu dramanya yang paling terkenal," tulis Gates. "Saya pikir itu adalah tampilan yang indah dan ditulis dengan baik tentang bagaimana kesedihan menghancurkan sebuah keluarga."
[Gambas:Video CNBC]
Apakah Kaya Raya Bikin Hidup Bahagia? Begini Kata Bill Gates
(tfa/sef/tfa)