Covid Meledak Lagi, Ini Cara Cegah Penularan Corona Delta Cs

Lynda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
21 June 2021 11:53
Petugas membawa peti jenazah yang akan dimakamkan dengan protokol COVID-19 di area khusus TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Jumat (15/1/2021). TPU Srengseng Sawah mulai menerima pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 sejak Selasa (12/1) lalu. Menurut petugas makam dalam tiga hari terakhir sudah 164 jenazah Covid-19 yang dikubur di TPU tersebut. Lahan pemakaman di Pondok Rangon dan Tegal Alur yang saat ini menjadi lahan pemakaman pasien Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) yang hampir penuh. Meski untuk jenazah pasien Covid 19, jenazah non Covid-19 masih bisa digunakan untuk pemakaman. Pantauan CNBC Indonesia sampai pukul 14.00 wib sudah 20 jenazah yang dimakamkan, dan kemungkinan akan bertambah lagi. Ada empat TPU di wilayah Jakarta yang digunakan untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19, yakni TPU Tegal Alur di Jakarta Barat, TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur, TPU Rorotan di Jakarta Utara, dan TPU Srengseng Sawah. Dikutip dari CNN Indonesia pada Kamis, 14/1, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan Winarto mengatakan, lahan di TPU Srengseng Sawah digunakan untuk memakamkan jenazah Covid-19 muslim. Dalam menangani krisis lahan pemakaman ini, pihak TPU Pondok Ranggon maupun TPU Tegal Alur juga menerapkan makam tumpang. Namun, mekanisme tersebut harus mendapat izin pihak keluarga. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pemakaman jenazah korban covid-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir-akhir ini kasus baru virus corona di Indonesia semakin meningkat. Bahkan baru-baru ini telah di-identifikasi di Indonesia adanya varian delta (B1617.2) yang ditemukan Kudus dan disebut lebih cepat menular.

Varian yang disebut varian India ini menjadi perhatian banyak negara, termasuk Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian ini telah dilaporkan di 80 negara.

Untuk pencegahan penularan varian ini ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut paparannya yang dikutip dari Healthline.

1. Kurangi intensitas pertemuan di luar

Menghabiskan waktu bersama di dalam ruangan maupun di luar rumah meningkatkan klaster Corona yang lebih berisiko. Pastikan hanya melakukan kontak seminimal mungkin mengingat saat ini terdapat varian baru yang disebut lebih cepat menular.

"Setiap orang yang menghabiskan waktu bersama Anda di dalam ruangan yang tinggal di luar rumah meningkatkan risiko Anda terpapar COVID-19 dan membuat pelacakan kontak lebih sulit," sebut pakar mikrobiologi Jason Tetro.

2. Batasi waktu belanja di luar

Cobalah untuk mempersingkat waktu yang Anda saat berbelanja di luar. Disarankan agar masyarakat melakukan kegiatan belanja makanan hingga pakaian melalui jejaring online.

"Daripada berbelanja makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya dengan santai, cobalah persingkat waktu di luar, dengan berbelanja offline," jelas Scott Braunstein, direktur medis Sollis Health di Los Angeles.

"Jika memungkinkan, gunakan opsi seperti delivery atau penjemputan di tepi jalan untuk mengurangi risiko terpapar COVID-19," sarannya.

3. Waspada saat ke kantor dan sekolah

Bagi mereka yang masih harus bekerja di luar rumah, para pakar menyarankan untuk tetap berhati-hati pada tempat atau ruangan yang memiliki ventilasi buruk.

Pasalnya, banyak kasus hingga klaster Corona diawali dari lingkungan pekerjaan. Ini mungkin terjadi akibat banyaknya karyawan yang melakukan rapat atau bekerja di dalam ruangan berventilasi buruk, sehingga risiko penularan semakin besar.

"Banyak infeksi didapat melalui kontak di tempat kerja, jadi pastikan untuk terus melakukan jarak sosial di tempat kerja, memindahkan rapat atau pertemuan lain di luar, jika memungkinkan, atau virtual," katanya.

4. Beribadah dengan bijak

Menurut survei ahli epidemiologi yang dikelola oleh pusat jurnalisme nirlaba CivicMeter, rumah ibadah menempati peringkat berisiko tinggi untuk penularan virus, selain bar, penjara, panti jompo, dan restoran.

"Kita lihat, keramaian pertemuan dengan nyanyian dan partisipasi vokal lainnya bisa menyebar secara masif," kata Tetro.

"Berdoa di rumah mungkin tidak terasa senyaman bersama sesama jemaat, tetapi itu akan membantu Anda merasa aman. Layanan luar ruangan dan virtual juga dapat menghubungkan Anda dengan komunitas religius dan mengurangi risiko bagi siapapun," jelasnya.

5. Gunakan Masker

CDC melaporkan bahwa data eksperimental dan epidemiologis menunjukkan bahwa penyamaran komunitas dapat mengurangi penyebaran SARS-CoV-2.

Meskipun masker kain menawarkan beberapa perlindungan, kemampuan masker untuk melindungi Anda mungkin bergantung pada jenis kainnya, seperti jumlah lapisan kainnya, dan seberapa cocok masker, menurut CDC.

Pilihlah masker yang lebih efektif, seperti masker bedah yang pas atau N95. Jika Anda tidak memiliki akses ke masker yang lebih baik, maka pakailah dua masker.

"Penelitian telah menunjukkan ini bisa cukup untuk menghentikan cukup banyak droplet agar tidak masuk. Ingat, masker apa pun harus dikenakan dengan benar dengan segel di atas hidung dan di sekitar dagu," kata Tetro.

6. Seringlah menggunakan pembersih tangan

CDC terus merekomendasikan mempraktikkan kebersihan yang baik dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Gunakan juga pembersih tangan (hand sanitizer) yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.

"Mengingat dosis infeksi yang lebih kecil yang diperlukan untuk menularkan strain baru, aktivitas seperti menyentuh kartu kredit atau pegangan pompa bensin menjadi lebih berisiko," kata Braunstein.

"Bawalah satu botol kecil hand sanitizer agar bisa segera membersihkan tangan dari kontaminasi virus di permukaan benda setelah beraktivitas."

7. Lakukan vaksinasi

Braunstein mengatakan varian baru Corona yang menyebar saat ini belum banyak mempengaruhi efikasi vaksin.

"Namun, bisa dibayangkan bahwa salah satu varian lain, atau varian masa depan, mungkin memerlukan vaksin baru atau diubah," katanya.

"Ini hanyalah satu alasan mengapa sangat penting bagi kami untuk memperlambat penyebaran dan memvaksinasi orang yang berisiko secepat mungkin."

Berbagai penelitian pun telah menunjukkan bahwa ada vaksin tergolong efektif untuk menangkal varian baru, termasuk varian Delta. Vaksin tersebut di antaranya AstraZeneca dan Pfizer.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kalem! Ini yang Harus Dilakukan Bila Tertular Covid Omicron

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular