
Jelang Olimpiade, Jepang Cabut Status Darurat Tokyo!

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang menyetujui pencabutan status darurat di Tokyo dan enam wilayah lain, Kamis (17/6/2021). Ini dilakukan menjelang Olimpiade Tokyo dilakukan sebulan lagi.
Sebelumnya status diberikan akibat kenaikan kasus corona (Covid-19) karena penyebaran varian B.117 alias varian Alfa yang pertama kali ditemukan di Inggris. Sejak April, otoritas Tokyo membatasi jam buka bar dan restoran serta melarang toko menjual alkohol.
Mengutip Reuters, Perdana Menteri, Yoshihide Suga mengatakan status darurat akan dicabut secara resmi pada 20 Juni 2021. Jumlah kasus telah turun signifikan.
"Jumlah infeksi secara nasional telah menurun sejak pertengahan Mei dan situasi tempat tidur rumah sakit terus membaik. Di sisi lain, di beberapa daerah, ada tanda-tanda penurunan jumlah infeksi melambat," kata Suga, dikutip Jumat (18/6/2021).
Sebagai ganti keadaan darurat, pemerintah akan menerapkan apa yang disebut tindakan darurat semu di Tokyo dan enam daerah lainnya hingga 11 Juli. Langkah-langkah tersebut akan sedikit melonggarkan aturan tentang alkohol, memungkinkan penjualan hingga pukul 19.00, tetapi masih meminta restoran dan bar tutup pada jam 20.00.
Di sisi lain, Jepang sedang mempertimbangkan pemberian izin untuk penonton di satu acara besar dengan batas maksimal dalam satu stadion. Keadaan darurat saat ini hanya memungkinkan 5.000 orang atau 50% dari kapasitas tempat saja.
Rabu, pemerintah menyetujui batas atas 10.000 penonton untuk area yang tidak berada di bawah batasan apa pun. Selain status darurat, izin mengundang penonton Olimpiade juga masih terus digodok, seperti melarang penonton asing.
Sementara itu, menurut laporan NHK, para profesional medis khawatir bahwa kerumunan penonton Olimpiade dapat memicu terjadinya gelombang baru. Para ahli akan mendesak agar aturan tambahan diberlakukan jika penonton diizinkan.
Lebih lanjut Suga mengatakan aturan pemerintah ini akan berlaku fleksibel. tindakan dapat diperketat jika situasinya memburuk.
"Jika ada tanda-tanda bahwa sistem medis diregangkan karena perluasan lain (infeksi), kami akan merespons secara fleksibel, termasuk dengan langkah-langkah penguatan," katanya dalam konferensi pers.
Jepang telah melihat wabah virus yang relatif kecil, dengan sedikit lebih dari 14.000 kematian di tengah menghindari penguncian yang keras. Diketahui, lebih dari 6 persen dari populasi telah divaksinasi sepenuhnya sejauh ini.
Dengan lebih dari sebulan sampai Olimpiade dibuka, penyelenggara berusaha membangun kepercayaan bahwa acara internasional terbesar sejak pandemi dimulai akan aman bagi peserta dan publik. Penyelenggara mengatakan lebih dari 80% atlet akan divaksinasi dan mereka akan dilarang berinteraksi dengan publik Jepang.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hampir Seluruh Warga Jepang Minta Olimpiade Tokyo 2021 Batal