
Pangeran Harry Blak-blakan Kritik Pangeran Charles

Jakarta, CNBC Indonesia - Pangeran Harry bersama Oprah Winfrey menyiarkan program dokumenter terbaru. Serial ini bertujuan untuk menghilangkan stigma seputar kesehatan mental.
Harry dan Winfrey berbicara secara rinci tentang sejarah trauma dan kecemasan dalam program "The Me You Can't See". Acara itu tayang di Apple TV +.
Pangeran Harry sekali lagi buka-bukaan dan menyebut bahwa keluarga kerajaan menutup mata terhadap perjuangan istrinya Meghan Markle. Ia bahkan berujar mereka tidak akan diam terhadap perundungan.
Mengutip AFP, tayangan ini keluar sehari setelah hasil penyelidikan independen di Inggris soal wawancara jurnalis BBC dengan Putri Diana, (ibu dari Harry) dirilis. Di mana wartawan media itu mendekati Diana menggunakan dokumen yang dipalsukan untuk melakukan wawancara sensasional terkait permasalahan pernikahannya dengan Pangeran Charles di tahun 1995.
"Saya pikir keluarga saya akan membantu, tetapi setiap permintaan, peringatan, apa pun itu, disambut dengan keheningan total atau pengabaian total," kata Harry tentang depresi istrinya setelah kelahiran putra mereka Archie, dikutip Jumat (21/5/2021).
Baik Harry dan Markle telah merinci pergulatan mental mereka, termasuk bagaimana Meghan mengatakan ingin bunuh diri pada 2019. Harry juga mengatakan bahwa dia tidak mendapatkan apapun yang dibutuhkan dari keluarganya.
Seri dokumen baru ini tidak mengeluarkan "bom" baru untuk keluarga kerajaan secara keseluruhan. Namun Harry memfokuskan kritik ke ayahnya, yang sebelumnya dituduh acuh tak acuh terhadap anak-anaknya.
"Hanya karena kamu menderita, itu tidak berarti anak-anakmu harus menderita ... Jika Anda menderita, lakukan apa saja untuk memastikan bahwa pengalaman negatif apa pun yang Anda alami, Anda dapat memperbaikinya untuk anak-anak Anda," kata Harry mengkritik ayahnya.
Sementara itu dari jajak pendapat terbaru YouGov, banyak warga Inggris menolak Harry dan Meghan. Pers Inggris menuduh pasangan itu mengecam media untuk meningkatkan citra mereka.
Dalam program tersebut Harry mengatakan bahwa sebagai anak laki-laki dia merasa tidak berdaya untuk melindungi ibunya yang terus menerus diburu oleh pers. Harry juga merinci pengalamannya dengan terapi saat kematian ibunya ketika dia berusia 12 tahun.
"Saya tahu bahwa jika saya tidak melakukan terapi dan memperbaiki diri saya sendiri, saya akan kehilangan wanita yang dapat saya lihat dan menghabiskan sisa hidup saya bersamanya," papar ia.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harganya Rp 211 M, Ini Tempat Megan Markle Lahiran Anak Kedua