
Cara China Genjot Vaksinasi Corona: dari Telur sampai Voucher

Jakarta, CNBC Indonesia - Keberhasilan China dalam mengendalikan wabah virus corona membuat sebagian besar masyarakat hampir enggan untuk divaksinasi. Demi mempercepat kampanye vaksinasi, China menawarkan insentif seperti telur gratis, kupon toko, hingga diskon untuk bahan makanan dan barang dagangan.
Dilansir dari Associated Press (AP News), insentif semacam itu baru hadir di kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing. Selain iming-iming telur gratis dan lainnya, pemerintah juga mengandalkan pengiriman pesan yang berkelanjutan untuk meyakinkan orang agar divaksinasi.
Selain itu, pusat perbelanjaan telah menawarkan poin di toko atau kupon. Sebuah kuil di Beijing menawarkan akses masuk gratis kepada siapa pun yang menunjukkan bukti vaksinasi. Shanghai menggunakan bus dalam kampanyenya untuk mendirikan titik vaksinasi keliling.
"Kabar baik. Mulai hari ini, penduduk berusia 60 tahun ke atas yang mendapatkan suntikan pertama berhak atas lima 'jin' (2,5 kilogram atau 5 1/2 pon) telur. Pertama datang, pertama dilayani," kata sebuah poster di sebuah pusat kesehatan yang dikelola kota di Beijing.
Setelah awal yang lambat, China kini memberikan jutaan suntukan setiap hari. Pada 26 Maret saja, China memberikan 6,1 juta suntikan vaksin. Seorang dokter pemerintah terkemuka, Zhong Nanshan, mengumumkan target Juni untuk memvaksinasi 560 juta dari 1,4 miliar penduduk.
Sementara Wang Huaqing, pejabat imunologi top di Pusat Pengendalian Penyakit China mengatakan Negeri Tirai Bambu mungkin perlu memvaksinasi setidaknya 1 miliar orang untuk mencapai herd immunity. Pada awal April, sekitar 34 juta orang telah menerima dua dosis dan sekitar 65 juta mendapat satu dosis.
Kelima vaksin yang saat ini digunakan di China memiliki kisaran kemanjuran 50,7% hingga 79,3%, berdasarkan apa yang dikatakan pihak perusahaan. Itu tidak berarti mereka tidak memiliki nilai, karena kebanyakan ahli mengatakan bahwa kemanjuran di atas 50% berguna untuk mengendalikan pandemi, bersama dengan mencegah rawat inap dan kematian.
Vaksinasi yang dilakukan Pemerintah China ini dilakukan untuk membuat keadaan kembali normal, seperti sebelum pandemi. Selain itu Beijing juga tengah bersiap menyambut puluhan ribu pengunjung sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari 2022.
Meskipun berhasil dengan penguncian yang cepat dan sistem pelacakan kontak yang kuat melalui smartphone, pemerintah juga mempertimbangkan langkah-langkah tersebut secara seimbang dengan akhirnya kembali ke keadaan normal.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Terinfeksi 'Resesi Seks'? Pertumbuhan Populasi Melambat