
Gawat! Negara Ini Defisit Sperma Nasional

Jakarta, CNBC Indonesia - Swedia mengumumkan mereka mengalami defisit sperma untuk bantuan kehamilan. Hal ini terjadi karena para pendonor sperma kebanyakan menolak untuk pergi ke rumah sakit selama pandemi Covid-19 agar tidak terpapar dari virus itu.
"Kami kehabisan sperma. Kami tidak pernah memiliki donor yang begitu sedikit seperti tahun lalu," kata Ann Thurin Kjellberg, kepala unit reproduksi di Rumah Sakit Universitas Gothenburg sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (15/4/2021).
"Ini adalah fenomena nasional.Kami kehabisan di Gothenburg dan Malmo, dan mereka (sperma) akan segera habis di Stockholm," tambahnya, menyebut tiga wilayah terpadat di negara Nordic itu.
Kekurangan itu berarti waktu tunggu untuk kehamilan yang dibantu telah melonjak dari sekitar enam bulan menjadi sekitar 30 bulan. Hal ini sempat membuat tekanan bagi para wanita yang ingin kehamilannya dilancarkan.
"Sangat stres karena kami tidak bisa mendapatkan waktu atau tanggal yang jelas untuk perawatan," kata Elin Bergsten, seorang guru matematika berusia 28 tahun dari Swedia Selatan yang ingin mendapatkan sperma untuk kehamilannya.
Margareta Kitlinski, yang menjalankan unit reproduksi di Rumah Sakit Universitas Skane, klinik terbesar di Swedia, menambahkan bahwa dibutuhkan sekitar 8 bulan untuk memproses donor karena banyak uji yang dilakukan. Hal ini terjadi karena banyak sampel gagal menjadi sumbangan yang layak karena masalah pembekuan.
"Jika ada 50 orang yang menghubungi Anda, paling banter hanya setengah dari mereka yang bisa menjadi donor," kata Kitlinski.
Selain penyedia layanan kesehatan publik, ada juga klinik swasta di Swedia yang mampu mengatasi kekurangan dengan membeli sperma dari luar negeri.
Tetapi perawatan kehamilan yang dibantu di sana seringkali menghabiskan biaya sebanyak 100.000 Krona atau setara Rp 172 juta rupiah. Banderol ini membuat sperma tidak terjangkau bagi banyak orang.
Menurut European Society of Human Reproduction and Embryology, negara-negara Nordik dan Belgia memiliki tingkat konsepsi terbantu tertinggi di dunia, dalam hal ketersediaan siklus per juta populasi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putri Sofia & Pangeran Carl Swedia Positif Covid-19
