Deretan Negara Paling Bahagia di Dunia 2021, RI Ada?

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia

23 March 2021 11:18

Ilustrasi Finlandia (REUTERS/Yves Herman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama bertahun-tahun, Denmark dianggap sebagai negara paling bahagia di dunia. Namun saat ini ternyata tidak.

Dari laporan terbaru United Nations World Happiness Report 2021, Finlandia menjadi negara paling bahagia. Namun secara garis besar, penduduk Eropa tetap dinobatkan sebagai warga negara paling bahagia di dunia saat ini.

Baca:

'Darah Muda', PM Finlandia Sanna Marin Masuk TIME Next 100

"Tujuan kami ada dua. Pertama, untuk fokus pada efek Covid-19 pada struktur dan kualitas hidup masyarakat. Kedua, untuk menggambarkan dan mengevaluasi bagaimana pemerintah di seluruh dunia menangani pandemi," tulis laporan itu, dikutip Selasa (23/3/2021).

"Secara khusus, kami mencoba menjelaskan mengapa beberapa negara melakukannya jauh lebih baik daripada yang lain."

Baca:

Kisruh All England, Bos BWF Minta Maaf ke Jokowi & Rakyat RI

Islandia, Denmark, dan Swiss masing-masing berada di bawah Finlandia. Belanda berada di urutan kelima dalam daftar, sedangkan Swedia berada di tempat keenam.

Sementara Amerika Serikat (AS) naik dari posisi ke-18 ke-14. Inggris turun dari posisi ke-13 ke-18 sedangkan Australia mempertahankan posisi ke-12.

"Kita perlu segera belajar dari Covid-19," kata Direktur Pusat Pembangunan Berkelanjutan di Universitas Columbia, Jeffrey Sachs.

"Pandemi mengingatkan kita pada ancaman lingkungan global, kebutuhan mendesak untuk bekerja sama, dan kesulitan mencapai kerja sama di setiap negara dan secara global," tambahnya.

Sementara itu, dari 149 negara yang ditampilkan dalam laporan tersebut, Afghanistan menduduki peringkat yang paling tidak bahagia sekali lagi. Ini disusul oleh Zimbabwe, Rwanda, dan Botswana.

Negara-negara yang berada di bagian bawah daftar sebagian besar adalah negara-negara terbelakang karena konflik politik dan bersenjata.

"Ini merupakan tahun yang sangat menantang, tetapi data awal juga menunjukkan beberapa tanda ketahanan yang menonjol dalam perasaan hubungan sosial dan evaluasi kehidupan" kata profesor kontributor laporan Lara Aknin dari Universitas Simon Fraser.

Halaman 2>>>