
Goks! Pelanggan Disney+ Capai 95 juta, Saat Disneyland Ambruk

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan streaming berlangganan, Disney+ menjadi pendorong penguatan pendapatan perusahaan film Amerika Serikat, Disney berdasarkan laporan kuartal pertama fiskal 2021. Menurut catatan Disney, layanan Disney+ saat ini memiliki hampir 95 juta pengguna.
"Sangat senang dengan jumlah konversi yang kami lihat di sana dari promosi menjadi pelanggan berbayar," kata CFO Disney, Christine McCarthy, dikutip CNBC Internasional, Jumat, 12 Februari 2021.
Platform itu diluncurkan November 2019 lalu dengan di hari pertama telah mendapatkan pendaftaran hingga 10 juta pengguna, Pada akhir kuartal pertama, Disney+ membukukan 26,5 juta pelanggan.
Pandemi juga membuat jumlah pelanggan semakin naik. Kuartal kedua mencapai 33,5 juta pelanggan dan menanjak menjadi 57,5 juta di kuartal berikutnya.
Sementara itu kuartal keempat mendapatkan lebih dari 73,7 juta pelanggan. Namun angka pengguna ini tak diikuti dengan rata-rata pendapatan bulanan Disney+.
Terdapat penurunan 28% dibandingkan waktu yang sama di tahun lalu yakni US$5,56 menjadi US$4,03. Penyebabnya adalah kehadiran Disney+ Hotstar yang memiliki pendapatan bulanan lebih rendah di pasar lain.
Sebagai informasi, layanan Disney+ Hotstar diluncurkan di dua negara yakni Indonesia serta India. Namun menurut McCarthy, pendapatan rata-rata Disney+ diluar Disney+ Hotstar mencapai US$5,37/pelanggan.
Sementara itu platform lain yang dimiliki Disney yakni ESPN+ dan Hulu mencatatkan kenaikan sedikit pada pendapatan bulanan rata-rata pelanggannya. Pertumbuhannya mencapai 26% yang menggunakan layanan TV langusng.
Sementara itu jumlah pelanggan berbayar keseluruhan platform streaming Disney mencapai 146 juta pada akhir kuartal pertama.
Jika layanan streaming menanjak pelanggannya, pandemi ternyata memiliki dampak negatif pada taman taman rekreasi Disneyland. Pendapatan Disneyland jatuh 53% menjadi US$3,58 miliar.
Penurunan ini akibat taman tersebut ditutup atau ada juga yang beroperasi namun dengan kapasitas yang dikurangi. Selain itu layanan tur pemandu dan kapal pesiar juga ditutup.
Menurut CEO Disney, Bob Chapek, pendapatan taman hiburan akan kembali bergantung pada program vaksin yang sedang dilaksanakan secara global.
"Akan sangat ditentukan dengan tingkat vaksinasi publik," ungkapnya.
Disneyland diketahui menjadi tempat vaksinasi untuk wilayah California. Chapek mengatakan tempatnya telah memberikan 100 ribu lebih dosis.
Chapek juga menambahkan menginginkan pembukaan atau penambahan pengunjung taman bermainnya bisa dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan yakni penggunaan masker dan jaga jarak.
Selain taman bermain, penjualan konten dan lisensi juga anjlok sebanyak 56% sebanyak US$1,7 miliar. Ini disebabkan pada Oktober, Disney tak memiliki jadwal film apapun yang dirilis di bioskop dan ada peluncuran layanan home entertainment terbatas di bulan November serta Desember.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Melonjak, Disneyland Kembali Rumahkan Karyawan