Ini Sosok Harun Yahya, Penulis Divonis 1.000 Tahun Penjara

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 January 2021 19:52
Harun Yahya
Foto: Harun Yahya (Tangkapan layar via website harunyahya.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Harun Yahya atau Adnan Oktar kini semakin santer di pemberitaan. Penulis buku-buku islami sekaligus pendakwah ini, kemarin, Senin (11/01/2021) baru saja divonis hukuman penjara selama 1.075 tahun setelah dinyatakan bersalah dalam kasus kejahatan seksual.

Dia dihukum karena melecehkan sekitar 17 orang, di antaranya masih anak-anak. Sedangkan 15 orang lainnya mengaku dicabuli ketika masih berusia 11-17 tahun.

Tidak hanya itu, menurut stasiun televisi NTV, kejahatan Oktar ini mencakup serangan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penipuan, dan upaya melakukan mata-mata politik dan militer.

Lantas siapa sebenarnya Harun Yahya ini?

Dikenal dengan figur flamboyan, Oktar juga mendirikan organisasi Islam di Istanbul pada 1980-an. Hal itu langsung berpengaruh pada kekayaannya secara signifikan.

Adnan Oktar menjalankan dua organisasi yang di dalamnya dia juga menjabat sebagai Presiden Kehormatan, yaitu Bilim Araştırma Vakfı atau BAV (Yayasan Penelitian Sains, didirikan pada 1990) serta Milli Değerleri Koruma Vakfı (Yayasan Perlindungan Nilai Nasional, didirikan pada 1995) yang bertujuan mempromosikan Turki.

Dalam dua dekade terakhir, Adnan Oktar banyak terlibat dalam sejumlah kasus hukum, baik sebagai terdakwa maupun penggugat.

Sebelumnya, pada 1999 lalu ia ditahan dengan tuduhan melakukan intimidasi dan mendirikan kelompok penjahat, namun penyelidikan atas kasus ini kemudian dihentikan.

Dia telah membuat ratusan buku, buklet, poster, dokumenter, dan CD. Buku-bukunya dibuat dengan mewah, dengan kertas berkualitas tinggi dan penuh gambar berwarna, dan dijual di toko buku Islam di seluruh dunia. Buku yang paling terkenal adalah Atlas Penciptaan (2006).

Harun Yahya juga disebut seorang televangelis karena kerap berdakwah di televisi bersama para perempuan berwajah mirip yang dia sebut "kittens".

Aktif Berkampanye

Oktar bisa disebut sebagai 'pemikir yang berbahaya' atau 'pemikir yang berpengaruh'. Ia juga dikenal aktif mengkampanyekan gerakan anti-Semitisme dan menolak Holokaus.

Selain itu, ia percaya bahwa semua yang ada di alam semesta ini diciptakan Tuhan dan menentang keras teori evolusi Charles Darwin.

Oktar mengatakan bahwa teori Darwin adalah sumber inspirasi utama para teroris era modern.

"Hitler, Mussolini, Stalin dan banyak teroris terkenal lainnya dengan jelas mengatakan bahwa pemikiran mereka dipengaruhi oleh Darwin... tanpa Darwin tidak akan ada terorisme," papar Oktar.

Beberapa tahun lalu, Oktar meluncurkan saluran TV, yang ia manfaatkan sebagai medium untuk menyebarkan keyakinan dan interpretasinya atas Islam.

Di acara yang disiarkan saluran ini, ia tampil dikelilingi beberapa layar komputer dan para perempuan muda setengah telanjang.

Oktar menerbitkan sejumlah buku dengan nama pena Harun Yahya dan beberapa bukunya mengklaim ia telah membongkar 'kerja sama rahasia' yang dilakukan oleh pemerintahan bayangan Inggris di Turki dan di kawasan.

Ia mengatakan bahwa investigasi yang ia lakukan menjadi alasan mengapa organisasinya mendapatkan tekanan dan didakwa melakukan tindak kejahatan.

Namun pria yang menentang sistem presidensial di Turki ini malah mendukung penuh Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang belum lama ini terpilih kembali menjadi presiden dengan menggambarkan Erdogan sebagai 'pejuang muda yang berani.

Bersahabat dengan Yahudi

Meski mengkritik agama Yahudi, Oktar memiliki hubungan yang baik dengan Israel dalam beberapa tahun belakangan.

Baik dirinya maupun para pengikut organisasinya mengunjungi Israel dalam berbagai kesempatan dan telah bertemu petinggi pendeta Yahudi dan juga para politisi.

Pejabat senior Israel juga membalas kunjungan ini dengan menjumpai Oktar di Turki.

Yang pernah bertemu Oktar di Turki antara lain adalah Ayoub Kara, Menteri Komunikasi Israel dan anggota parlemen Israel dari Partai Likud.

Kara tampil di stasiun TV milik Oktar, dengan mengatakan, "Saya sangat senang ketika saya di sini di Turki, mendengarkan (Oktar)".

Senada dengan Kara, rabi utama Tel Aviv, Yisrael Meir Lau, di acara TV Oktar mengatakan, "Saya ingin berterima kasih (kepada Anda) atas sambutan yang hangat ini, terima kasih atas undangannya dan terima kasih sudah diberi kesempatan untuk bertemu."

Pada 2017, Oktar mengirim delegasi untuk mengunjungi parlemen Israel, Knesset, bertemu dengan para pejabat senior dan diperkenalkan secara langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dikelilingi Wanita Seksi

Hal yang paling kontroversial dari kehidupan Oktar adalah para pengikut perempuannya, yang sering terlihat memakai kosmetik tebal dan berpakaian minim.

Beberapa bekas pengikutnya yang sekarang tentunya tak aktif di organisasi ini- mengklaim bahwa Oktar mencuci otak para pengikut perempuan ini, mengancam mereka, dan menjadikan mereka sebagai 'budak seks'.

Menurut beberapa laporan, kelompok Oktar mengirim orang-orang terpercaya untuk mencari para perempuan cantik dan laki-laki tampan dari keluarga mapan untuk direkrut menjadi anggota atau pengikut.

Diduga sebagian besar perekrutan anggota baru biasanya terjadi di universitas-universitas swasta.

Banyak keluarga yang menyampaikan bahwa jika seorang perempuan direkrut oleh organisasi Oktar, maka mereka akan kehilangan kontak dengan keluarganya dan pihak keluarga tidak akan pernah bisa bertemu dengan mereka.

Menurut bekas anggota organisasi, apabila seorang perempuan menikah dengan Oktar, maka dia akan menjadi 'saudara perempuan' dan setelah menjadi 'saudara perempuan', tak seorang pun dari 'murid' laki-laki Oktar -yang diberi sebutan 'singa'- diizinkan untuk melakukan hubungan seksual dengan mereka.

Bekas anggota ini juga mengatakan, jika anggota tidak menjadi 'saudara perempuan', maka ia akan menjadi 'motor', sebuah istilah populer untuk menggambarkan perempuan yang tidur dengan banyak laki-laki.

Anggota laki-laki dari kelompok organisasi Oktar dibolehkan mendekati mereka dan melakukan hubungan seks.

Atas klaim-klaim ini, di masa lalu Oktar mengatakan bahwa ini semua adalah serangan terhadap dirinya dan organisasinya, sebagai bagian dari konspirasi global, yang digalang oleh lembaga intelijen Inggris.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular