Internasional

China Kecam Paus Fransiskus, Ada Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 November 2020 10:52
Paus Francis Sampaikan Duka Mendalam atas Insiden di Selandia (CNBC Indonesia TV)
Foto: Paus Francis Sampaikan Duka Mendalam atas Insiden di Selandia (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian luar negeriĀ China menepis kritik dari Paus Fransiskus mengenai perlakuan pemerintah Negeri Tirai Bambu terhadap Muslim etnis Uighur. Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan ucapan Paus Fransiskus tidak berdasar.

"Pemerintah China selalu melindungi hak hukum etnis minoritas secara setara," kata Zhao dalam jumpa pers, dikutip dari Reuters. "Ucapan Paus Fransiskus tidak berdasar."


Zhao menjelaskan masyarakat dari semua etnis di Xinjiang menikmati perlindungan penuh atas hak-hak subsisten mereka, serta hak-hak perkembangan dan kebebasan beragama..

Dalam sebuah buku baru berjudul 'Let Us Dream: The Path to A Better Future', Paus Fransiskus berkata "Saya sering memikirkan orang-orang yang teraniaya: Rohingya, Uighur yang malang, Yazidi".



Ini adalah pertama kalinya Paus Fransiskus menyebut orang Uighur China sebagai orang yang dianiaya. Padahal selama bertahun-tahun, Paus Fransiskus telah didesak oleh aktivis hak asasi manusia untuk buka suara soal etnis Uighur.

Tak hanya Uighur, Paus juga membicarakan soal etnis Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar dan pembunuhan Yazidi oleh ISIS di Irak.

Para pemimpin agama, kelompok aktivis, dan pemerintah mengatakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida sedang terjadi terhadap warga Uighur di wilayah Xinjiang China. Pemerintah China dianggap membangun banyak kamp hanya untuk menahan lebih dari 1 juta orang Uighur untuk dimusnahkan.

Pemerintah China selama ini menolak tuduhan itu, dan mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendiskreditkan China. Mereka mengatakan kamp-kamp tersebut merupakan pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan sebagai bagian dari tindakan kontra-terorisme dan deradikalisasi.

Banyak komentator mengatakan Vatikan enggan berbicara tentang Uighur sebelumnya karena sedang dalam proses memperbarui kesepakatan dengan China tentang pengangkatan uskup pada September lalu.


(sef/sef) Next Article Terungkap Ada yang Lebih Buruk dari Wabah Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular