Internasional

Keluarga Trump Pecah Gegara Pilpres AS, Melania Minta Ikhlas

sef, CNBC Indonesia
09 November 2020 08:40
President Donald Trump hugs first lady Melania Trump after she introduced him during a campaign rally outside Raymond James Stadium, Thursday, Oct. 29, 2020, in Tampa. (AP Photo/Evan Vucci)
Foto: AP/Evan Vucci

Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga Presiden AS Donald Trump 'terpecah belah'. Lingkaran dalam keluarga petahana ini disebut beda pendapat soal kekalahan di Piklpres AS.

Ibu negara Amerika Serikat (AS) Melania Trump dikabarkan meminta petahana Donald Trump untuk ikhlas menerima kekalahan di Pemilu Presiden (Pilpres) melawan Joe Biden. Ini diberitakan CNN International mengutip sumber.

Melania bahkan melakukan percakapan pribadi dengan Trump. Wanita itu berujar sudah waktunya bagi sang suami menerima kekalahan pemilu.



"Dia telah menawarkannya, seperti yang sering dilakukan," ujar sumber itu, sebagaimana diberitakan media tersebut Senin (9/11/2020).

Bukan cuma Melania, menantu Trump yang juga penasehatnya Jared Kusher juga disebut menyarankan hal sama. Kusher selama ini adalah orang kepercayaan Trump yang meng-goal-kan sejumlah kebijakan termasuk dibukanya hubungan diplomatik Israel dengan sejumlah negara Arab.

Meski seorang sumber membenarkan ini ke CNN International namun juru bicara kampanye Trump Jason Miller membantah. Ia mengatakan Kusher justru mendukung langkah hukum.

"Tidak benar," kata Miler. "Jared telah menyarankan @realDonaldTrump untuk mengejar semua upaya hukum yang tersedia untuk memastikan keakuratannya."

Sementara itu dua putra Trump, Trump Jr dan Erick terus meminta ayahnya maju dalam pertarungan. Dua putra itu mendesak sekutu untuk terus memperjuangkan hasil Pilpres.

Upaya lobi dilakukan Trump Jr ke senator dan gubernur Partai Republik. "Pemilu itu dicuri dari kami," kata Erick pada seorang sumber.

Sementara Trump sendiri, masih mencuit sejumlah pernyataan dengan nada 'emosi' di Twitternya. Melalui akun @realDonaldTrump ia membuat sejak kapan media menentukan siapa presiden AS merujuk pada hasil hitung cepat kemenangan Biden.

"Sejak kapan Lamestream Media menyebut siapa presiden kita selanjutnya? Kami semua telah belajar banyak dalam dua minggu terakhir!" tulisnya dikutip CNBC Indonesia.



Ia pun kembali menyebut kebohongan dalam perhitungan suara. Termasuk meng-upload beberapa video soal dirinya yang akan mengajukan gugatan hukum.

Sebelumnya Biden dikabarkan memenangkan Pemilu AS Sabtu (7/11/2020) waktu setempat. Total warga yang memilih, dilansir dari Associated Press berjumlah 50,6% suara atau sekitar 75.193.022. Sedangkan Trump hanya 47,7% atau sekitar 70.804.968.

Pria berusia 77 tahun itu juga memenangkan suara di Electoral College, yang menentukan kandidat bisa melaju ke Gedung Putih. Ia mendapatkan 290 suara sementara Trump 214.


(sef/sef) Next Article Melania Buka Suara Soal Kerusuhan Massa Trump di Capitol

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular