
Trump Hilang Berganti Biden, Ini Pesan Khusus Iran ke AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) sudah mendapatkan pemenang. Joe Biden berhasil menekuk Donald Trump, sang petahana.
Sejumlah negara juga telah memberi selamat pada Biden. Tak terkecuali 'musuh' AS di Timur Tengah selama Trump berkuasa yakni Iran.
Dalam laman Twitter Senin (9/11/2020), Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif-pun memberi pesan ke AS. Ia mengatakan meski Trump akan hilang dalam 70 hari, negaranya tetap akan di sana selamanya.
Karenanya negaranya ingin meminta dialog dengan AS. Ini, ujarnya dalam akun @JZarif, penting untuk menyelesaikan perbedaan.
"Pesan yang tulus untuk tetangga kita. Trump hilang dalam 70 hari. Tapi kami akan di sini selamanya," tulisnya sebagaimana dilihat CNBC Indonesia.
"Bertaruh pada orang luar untuk memberikan keamanan bukanlah pertaruhan yang baik. Kami mengulurkan tangan kami kepada tetangga kami untuk berdialog guna menyelesaikan perbedaan."
"Hanya bersama kita dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk semua."
Sebelumnya Presiden Iran Hassan Rouhani juga menegaskan pemerintah AS baru harus menggunakan kesempatannya mengkompensasi kesalahan pemimpin terdahulu. Ia menyebut kebijakan Trump merusak.
"Kebijakan yang merusak Trump mendapat perlawanan... oleh rakyat AS. Pemerintahan AS berikutnya harus menggunakan kesempatan untuk menebus kesalahan masa lalu ... Iran mendukung interaksi yang konstruktif dengan dunia," kata Rouhani dikutip dari Reuters.
AS di bawah Trump memang semakin memperparah hubungan kedua negara. Trump banyak memberikan sanksi terhadap Iran semenjak menarik diri dari perjanjian nuklir bersama, yang ditanda tangani di masa pemerintahan Barrack Obama, tahun 2018
Belum lama ini, Trump juga menerapkan sanksi di bawah resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sanksi itu diterapkan pada 27 individu dan entitas, yang termasuk kementerian pertahanan Iran dan Organisasi Energi Atom Iran.
Sanksi untuk Iran dijatuhkan karena menurut Trump negara itu telah melakukan pelanggaran, termasuk melakukan serangan terhadap fasilitas minyak Saudi. Atas dasar itu, Trump juga meminta negara-negara dunia mendukung perpanjangan embargo senjata pada Iran yang akan berakhir bulan depan.
Sanksi sendiri sudah menghancurkan ekonomi Iran. Negara itu resesi sejak kuartal IV (Q4) 2018 hingga akhir 2019. Saat hendak bangkit di 2020, ekonomi negeri itu kembali negatif. Meski di Q1 2020 ekonomi positif 1,7%, di Q2 2020 ekonomi minus 6,4%.
(sef/sef) Next Article Bahaya! Trump Terancam Penjara hingga Hukuman Mati
