Riset Terbaru Sebut Masker Kain Efektif Cegah Covid, Tapi....

dob, CNBC Indonesia
01 November 2020 19:35
Perajin memproduksi masker batik di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/10/2020). Pemerintah tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan tersebut berlandaskan keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menetapkan batik menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia. Galeri Batik ini merupakan salah satu pusat di mana pengunjung dapat melihat dan memesan batik yang desainnya amat kental dengan nuansa Kota Bogor. Biasanya wisatawan yang hadir ke Bogor bisa melihat dan mengunjungi Galeri Batik ini. Karena adanya aturan PSBB  membuat turis asing tidak bisa datang. Ragam desainnya pun rupa-rupa mulai dari motif hujan gerimis, kujang, Kebun Raya, Istana Bogor, dan Batu Tulis. Untuk saat ini perajin sedang garap masker dengan motif batik standar SNI. Seperti diketahui Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, antara lain tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki
Foto: Ilustrasi masker kain (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Sebuah tim peneliti dari Universitas Cambridge dan Universitas Northwestern telah melakukan penelitian masker dari sejumlah kain, mulai dari kaus sampai jeans. Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan jenis bahan masker kain apa yang paling efektif dalam mencegah Covid-19.

Dikutip dari situs Universitas Cambridge, para peneliti menguji keefektifan kain yang berbeda dalam menyaring partikel antara 0,02 dan 0,1 mikrometer - seukuran dengan sebagian virus. Penelitian dilakukan dengan kecepatan partikel yang cukup tinggi, yakni sebanding dengan batuk atau napas berat. Mereka juga menguji N95 dan masker bedah, yang lebih umum digunakan dalam pengaturan perawatan kesehatan.

Hasilnya, dilaporkan dalam jurnal BMJ Open, menunjukkan bahwa sebagian besar kain yang biasa digunakan untuk masker wajah non-klinis efektif menyaring partikel ultra halus. Peneliti juga menyatakan bahwa masker N95 sangat efektif. Namun ternyata kantong HEPA yang biasa digunakan dalam vacuum cleaner memiliki kinerja melebbih masker N95 dalam beberapa hal.

Untuk masker kain yang biasa diproduksi oleh usaha rumahan, dinyatakan memiliki efektifitas lebih bila terdiri atas beberapa lapis kain. Efektifitas juga semakin meningkat beberapa lapis kain tersebut dijahit kuat dan diberikan bahan tambahan yang kaku seperti yang ada di kerah baju. Namun, hal ini juga membuat bernafas semakin sulit bila dibandingkan dengan masker N95.

Para peneliti juga mempelajari kinerja kain saat lembab, dan setelah mereka melalui siklus pencucian dan pengeringan normal. Mereka menemukan bahwa kain bekerja dengan baik saat lembab dan bekerja cukup baik setelah satu siklus pencucian. Namun penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pencucian berulang dapat menurunkan kualitas kain, dan para peneliti mengingatkan bahwa masker tidak boleh digunakan kembali tanpa batas waktu.

"Masker kain telah menjadi kebutuhan baru sejak pandemi Covid-19. Pada tahap awal pandemi, ketika persediaan masker N95 sangat terbatas, banyak penjahit mulai membuat masker kain mereka sendiri, memenuhi permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh masker medis atau untuk memberikan pilihan harga yang lebih terjangkau," kata salah satu peneliti Eugenia O'Kelly dari Fakultas Teknik Cambridge.

Meskipun ada banyak informasi di dunia maya yang membantu setiap orang untuk membuat masker sendiri, tetapi hanya ada sedikit bukti ilmiah tentang bahan kain apa yang paling cocok.

"Awalnya ada kepanikan seputar APD dan jenis masker wajah lainnya, dan seberapa efektifnya."Sebagai seorang insinyur, saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang hal ini, seberapa baik bahan kain bekerja dalam kondisi yang berbeda, dan apa yang paling efektif," kata O'Kelly.

Para peneliti juga menguji seberapa baik kinerja setiap kain dalam hal pernapasan, berdasarkan respons dari para pengguna dalam penelitian ini.

"Masker yang memblokir partikel dengan sangat baik tetapi membatasi pernapasan Anda bukanlah masker yang efektif. Jeans, misalnya, cukup efektif dalam memblokir partikel, tetapi sulit untuk bernapas. Jadi mungkin bukan ide yang baik untuk membuat topeng dari celana jeans lama. Masker N95 jauh lebih mudah untuk bernafas daripada kombinasi kain apa pun dengan tingkat filtrasi yang serupa," ujarnya.

Hingga saat ini, #pakaimasker merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Namun, hal ini juga harus dilakukan bersamaan dengan #jagajarak dengan orang lain, dan #cucitangan yang rutin.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Bukti Kalau Masker Sudah Jadi Bagian Dari Hidup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular