
Oh No! Peritel Mewah Ramai-ramai PHK Ribuan Pekerja

Jakarta, CNBC Indonesia - Ralph Lauren Corp mengatakan bahwa pihaknya akan memangkas 15% tenaga kerja globalnya pada akhir tahun fiskal ini, Selasa (22/9/2020). Peritel mewah tersebut berusaha untuk menurunkan biaya dan mengatasi dampak pandemi Covid-19 pada kebiasaan penjualan dan belanja.
Rumah mode yang berbasis di New York itu memiliki 530 toko secara global. Perubahan tersebut akan membuatnya lebih banyak bergeser ke bisnis online.
Perusahaan itu tidak mengatakan berapa banyak atau jenis pekerjaan apa yang bisa dilakukan. Namun berdasarkan total tenaga kerja terakhir yang dilaporkan lebih dari 3.700 karyawan dari 24.900 karyawan dapat berdampak kehilangan pekerjaan.
"Perubahan yang terjadi di dunia sekitar kita telah mempercepat perubahan yang kita lihat sebelum COVID, dan kita melacak dengan cepat beberapa rencana kita untuk mencocokkannya," kata Chief Executive Officer Patrice Louvet seperti yang dilansir dari Reuters.
Krisis kesehatan telah memukul permintaan untuk tas tangan, pakaian jadi dan aksesoris high-end karena lebih banyak pelanggan menahan pengeluaran yang tidak penting. Hal tersebut juga memaksa banyak perusahaan untuk memperlambat rencana ekspansi mereka.
Ini juga telah mengerem merger terbesar di industri fesyen, yakni LVMH Prancis yang mencoba menarik kembali dari kesepakatan $ 16 miliar untuk mengakuisisi Tiffany & Co.
Grup Burberry Inggris dan operator department store mewah Harrods juga telah memangkas ratusan pekerja.
"Setelah toko dibuka kembali, tahap kedua pemulihan bagi pengecer adalah melihat neraca mereka dan bagaimana meningkatkan profitabilitas, dan untuk perusahaan pakaian kelas atas, yang seringkali berarti menutup toko atau membiarkan orang pergi," kata Jessica Ramirez, analis ritel di Jane Hali & Associates.
![]() Burberry |
Namun, penjualan online barang mewah telah melonjak dan Ralph Lauren mengatakan akan berinvestasi di platform digital untuk mendukung operasi e-commerce dan memperluas personalisasi produk.
PHK dapat menghasilkan penghematan kotor sebelum pajak tahunan sekitar $ 180 juta hingga $ 200 juta, kata perusahaan itu. Mereka memperkirakan akan dikenakan biaya sebelum pajak satu kali sekitar $ 120 juta hingga $ 160 juta pada tahun fiskal 2021.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omset Jeblok, Burberry PHK 500 Karyawan
