Lifestyle

Ahli Waris Gucci Ajukan Gugatan, Dicabuli Ayah Tiri 16 Tahun

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
17 September 2020 10:02
FILE PHOTO: A Gucci sign is seen outside a shop in Paris, France, December 18, 2017. REUTERS/Charles Platiau
Foto: REUTERS/Charles Platiau

Jakarta, CNBC Indonesia - Alexandra Zarini, cucu perempuan Aldo Gucci, pendiri salah satu rumah mode terkemuka di dunia asal Italia mengaku menjadi korban pelecehan seksual. Wanita berusia 35 tahun itu dilecehkan oleh ayah tirinya sendiri, Joseph Ruffalo.


Hal tersebut terungkap setelah Zarini mengajukan gugatan di pengadilan AS dengan tuduhan bahwa ayah tirinya melakukan pelecehan seksual terhadapnya selama 16 tahun atau sejak ia berusia enam tahun hingga usianya 22 tahun.



Melansir The Guardian, tuntutan yang diajukan ke pengadilan tinggi California di Los Angeles itu menggambarkan pelecehan seksual selama bertahun-tahun oleh mantan ayah tirinya.

Namun mirisnya ada keterlibatan ibunya, Patricia Gucci, dan nenek nya Bruna Palombo yang meminta Zarini untuk bungkam dan tak menceritakannya kepada orang lain.

Patricia Gucci merupakan putri Aldo Gucci, satu dari enam anak pendiri Gucci, Guccio Gucci. Aldo Gucci dianggap sebagai pebisnis ulung yang berhasil membawa nama Gucci mendunia selama hampir tiga dekade sejak 1950-an. Sedangkan Ruffalo tidak asing di industri musik Amerika dan telah bekerja sebagai manajer untuk musisi Prince and Earth, Wind & Fire.


Gugatan tersebut pertama kali dilaporkan oleh New York Times, menuduh Ruffalo naik ke tempat tidur Zarini lalu menggerayanginya.
Dalam gugatan itu, Zarini juga mengklaim bagaimana sang ibu dan nenek mengancamnya agar skandal keluarga ini tak mengemuka di publik.

Kedua wanita, Patricia Gucci dan Palombo, mencoba untuk menutupi skandal dengan segala cara. Ini agar tidak menodai nama Gucci dan berpotensi merugikan bisnis mereka.

Gugatan itu juga menyebut bahwa ibunya sering memukul dan terkadang berusaha mencekiknya. Lalu suaminya, Ruffalo kemudian akan menyelamatkan putri tirinya namun dilecehkan dengan dalih sebagai perlindungan.

Dia juga mengklaim bahwa Ruffalo sering menawarinya narkoba jenis kokain dan sabu.

"Jika menurut Anda ini tidak terjadi di sini di Beverly Hills, maka Anda harus tahu bahwa pelaku masih tinggal di California, menghabiskan waktu di country club Bel-Air dan menjadi sukarelawan di rumah sakit anak-anak," kata Zarini dalam video yang dirilis oleh pengacaranya.

"Ini bukan sesuatu yang hanya terjadi pada keluarga lain, lingkungan lain atau negara lain. Itu ada dimana-mana," papar dia/

Surat kabar itu mengkonfirmasi bahwa Zarini telah mengajukan laporan yang menguraikan dugaan pelecehan dengan departemen kepolisian Beverly Hills. Surat kabar itu menegaskan bahwa file polisi tetap terbuka.

Pengajuan gugatan setebal 21 halaman itu dipasangkan dengan peluncuran organisasi nirlaba anti-pelecehan anak yang dilakukan pewaris, Alexandra Gucci Children's Foundation.

Dalam sebuah pernyataan, Patricia pun menanggapi langkah hukum yang diambil putrinya. Menurut pengakuan Patricia, putrinya baru mengungkap kelakuan Joseph pada 2007.

"Apa yang dia lakukan padanya tidak bisa dimaafkan dan saya sangat sedih ketika dia mengungkapkan semuanya kepada saya di kantor dokter keluarga kami di London pada September 2007. Saya segera memulai proses perceraian terhadap Ruffalo dan mulai menyembuhkan keluarga saya melalui konseling," kata Patricia.

Patricia Gucci yang tinggal di Swiss membantah tuduhan Zarini terhadap dirinya dan Palombo. "Saya sama-sama terpukul dengan tuduhan terhadap saya dan neneknya, itu sepenuhnya salah," katanya kepada surat kabar itu.

Sementara itu, perwakilan hukum untuk Ruffalo mengatakan bahwa kliennya belum mendapatkan dokumen resmi dan tidak dapat menanggapi secara langsung tuduhan tersebut. "Apa yang telah dia informasikan, dia dengan tegas dan menyangkal," kata Richard Crane, pengacara tersebut.

Crane menambahkan bahwa saat menikah dengan ibu Zarini, keduanya sangat prihatin tentang kesehatan mental Alexandra Zarini dan mengambil langkah untuk mengatasi ketidakstabilannya.

"Ternyata, upaya mereka gagal," ungkap Crane.

Gugatan tersebut menambah babak baru kontroversi bagi keluarga Gucci, yang melepaskan sahamnya dalam bisnis pada tahun 1993. Merek Gucci saat ini dimiliki oleh konglomerat mewah Prancis Kering, yang melaporkan pendapatan lebih dari $ 18 miliar pada tahun 2019.

Selama bertahun-tahun, keluarga Gucci telah terlibat dalam penggelapan pajak, perseteruan, dan pembunuhan.

Pada tahun 2016, ibu Zarini menerbitkan memoar, In the Name of Gucci yang merinci bagaimana ibu dan ayahnya, Aldo Gucci, yang sudah menikah dengan sebuah keluarga, merahasiakan hubungan mereka.

Pada tahun 1986, Gucci, yang saat itu berusia 81 tahun, dihukum karena penggelapan pajak. Putrinya kemudian menikah, memiliki dua anak termasuk Alexandra, lalu bercerai dan kemudian memulai hubungan dengan Ruffalo.

Lalu, dalam file disfungsi keluarga adalah plot pembunuhan Maurizio Gucci, cucu dari patriark Guccio Gucci dan kepala rumah mode yang dulu yang dilakikan oleh mantan istrinya, Patrizia Reggiani.

Reggiani diadili dan dihukum karena perencanaan pembunuhan terhadap mantan suaminya di tangga kantornya di Italia pada tahun 1995. Reggiani menjalani hukuman 18 tahun sebelum dibebaskan dari penjara pada 2016.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Corona, Gucci Cs Rugi Ribuan Triliun Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular