
Heboh! Kok Trump Masuk Nomisasi Penerima Nobel Perdamaian?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada kabar menghebohkan. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dicalonkan sebagai penerima Nobel Perdamaian 2021. Ia bahkan mengucapkan terima kasih melalui Twitternya soal pencalonan ini.
"Terima kasih!" kata Trump dalam Tweet dan retweet yang merayakan pencalonannya itu.
Lalu bagaimana ini bisa terjadi?
Ini bermula dari gagasan seorang anggota parlemen Norwegia Christian Tybring-Gjedde, seorang politisi sayap kanan anti imigrab. Ia mengatakan Trump berhasil menengahi perjanjian normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel.
"Perjanjian unik dan bersejarah antara Israel dan UEA. Sebuah perjanjian yang, kami harap, dapat diperluas ke negara-negara Arab lainnya sehingga kami dapat memiliki kedamaian abadi di Timur Tengah," tegas anggota partai Progress, yang dikenal anti imigran tersebut.
Perjanjian antara UEA dan Israel sendiri berlangsung awal September ini. Dalam sebuah pernyataan bersama, yang melibatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed.
Kesepakatan ini menormalisasi hubungan kedua negara. UEA akan memperbolehkan penerbangan dilakukan dari dan ke Israel, begitu pula sebaliknya.
AS menyebut kesepakatan itu "Abraham Accord". Trump menegaskan ini akan membentuk kembali tatanan politik Timur Tengah.
Upacara penandatanganan kesepakatan akan dilakukan di Washington. Israel dan UEA diharapkan segera bertukar duta besar dan kedutaan besar.
Perdamaian ini dilakukan setelah Israel setuju menangguhkan rencana aneksasi (pencaplokan) Tepi Barat, wilayah Palestina. Langkah perdamaian ini disebut Reuters, akan memperkuat "perang" melawan Iran, yang dianggap tiga negara itu sebagai ancaman utama di Timur Tengah.
Sebelumnya, Trump juga ia nominasikan untuk mendapat Nobel di 2018. Pada saat itu, Trump dianggap mampu memulihkan hubungan dengan Korea Utara (Korut) namun tidak terpilih.
Setiap tahunnya ada ratusan nama yang dinominasikan untuk hadiah Nobel. Namun tak ada jaminan mereka akan terpilih.
Institut Nobel Norwegia, orotitas terkait, memang menyambut semua nama yang dinominasikan. Asal dikirim sebelum batas waktu, biasanya 31 Januari.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Trump Mau Diusir dari Kediaman Mewahnya, Kok Bisa?
