
Jalan-jalan ke Antartika Laris, Tiketnya Rp 86 Juta, Minat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, pengalaman untuk mengunjungi Antartika, benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi, ternyata masih banyak diminati orang.
Untuk musim panas 2020-2021 di Antartika yang berlangsung pada November 2020 hingga Februari tahun depan ini tersedia tujuh penerbangan yang disediakan maskapai penerbangan.
Dilansir dari CNBC Internasional, penerbangan pertama tahun ini akan berangkat pada 15 November nanti dari Melbourne. Sedangkan seluruh penerbangan menuju Antarktika ini akan berangkat dari Melbourne, Sydney, Perth, Brisbane, Adelaide dan Hobart.
Terdapat enam kelas yang tersedia dalam penerbangan ini dengan kisaran harga AU$ 1.199 hingga AU$ 7.999 atau Rp 12,88 juta-Rp 85,94 juta (asumsi kurs Rp 10.744/AU$). Penerbangan ini menggunakan pesawat hingga kru penerbangan Qantas, maskapai penerbangan Australia.
Sayangnya, karena pandemi yang terjadi saat ini, yang akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan perjalanan yang tak biasa ini 95% penumpang diberikan kepada warga Australia. Hal ini disebabkan karena adanya pembatasan orang yang keluar dan masuk dari negara ini.
Hal yang perlu diingat adalah penerbangan pada 26 Januari tahun depan, bertepatan dengan Australia Day, seluruh penerbangan dari Perth telah terjual habis.
CEO Antarctica Flights Bas Bosschieter mengatakan penerbangan tahun ini tidak akan dijual sesuai kapasitas. Penumpang harus menyelesaikan pernyataan kesehatan dan pemeriksaan suhu sebelum penerbangan dilakukan.
Kabar baiknya, tahun ini penerbangan akan menggunakan Qantas 747-400 Dreamliner, dengan kapasitas angkut 350 penumpang. Pesawat ini memiliki jendela yang lebih besar dengan jumlah kursi yang lebih sedikit.
Perlu diketahui, penerbangan tur kutub selatan ini telah dimulai sejak 1994 dan hingga saat ini telah terdapat 150 penerbangan. Biasanya, terdapat 6-10 tur yang dijadwalkan tiap musim panas.
Para penumpang akan berangkat dan mendarat di bandara yang sama dan tak membutuhkan paspor untuk penerbangan ini karena dianggap sebagai penerbangan domestik.
Perjalanan ini akan memakan waktu 12-14 jam tanpa menginjakkan kaki di hamparan es Antartika. Para penumpang akan mulai melihat hamparan gunung es tiga jam setelah penerbangan dan akan memandangi hamparan es selama kurang lebih 4 jam.
Pemandangan tak biasa lainnya yang biasa dinikmati adalah para penumpang bisa memandangi stasiun penelitian Antartika dengan ketinggian 10.000 kaki di atasnya.
"Anda melihat semuanya, dan detailnya luar biasa. Saat terbang di atas stasiun penelitian, Anda dapat dengan jelas melihat kendaraan yang diparkir di samping gedung," kata dia.
Bosschieter mengatakan penerbangan ini tak bisa dibandingkan dengan perjalanan dengan kapal pesiar ke daerah yang sama, karena dua pengalaman ini sama sekali berbeda.
Dengan kapal pesiar, para pelancong menginjakkan kaki di benua itu dan melihat sekitar 40 kilometer dari garis pantai.
Sedangkan penerbangan ini akan membawa pelancong sejauh 500 kilometer persegi dari garis pantai, gletser, pegunungan dan beberapa stasiun penelitian.
Dua warga Australia yang pernah merasakan penerbangan ini, Saki Galaxidis dan Michael Shen menyebutkan perjalanan ini merupakan penerbangan yang menakjubkan.
"Itu adalah pilihan yang lebih terjangkau [daripada kapal pesiar], dan Anda mendapatkan pemandangan yang tidak pernah Anda dapatkan dari darat," katanya.
Selain itu, perjalanan dengan pesawat ini lebih murah, waktu lebih singkat dan persiapan yang lebih sedikit dibanding dengan kapal pesiar.
Mereka berdua mengungkapkan pengalaman yang dirasakan sepadan dengan harga tiketnya, meski keduanya menyatakan ingin naik kapal pesiar ke Antartika di masa depan.
"Itu masih luar biasa, dan Anda dapat melihat Antartika dari tempat yang nyaman tanpa perlu perlengkapan atau pakaian ekspedisi," kata Galaxidis.
"Kamu bisa dan harus melakukan keduanya karena mereka menyediakan, secara harfiah, perspektif yang berbeda di benua ini, kata Shen.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gunung Berapi Bawah Laut Antartika Picu Potensi 85 Ribu Gempa
