
Kenali Kolitis Ulseratif, Penyakit Yang Picu PM Jepang Resign

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengundurkan diri karena alasan kesehatan pada Jumat (28/8/2020). Abe, yang kini berusia 65 tahun, mengidap penyakit kronis yang disebut kolitis ulseratif (ulcerative colitis) atau radang usus kronis sejak masa remaja.
Seseorang yang mengidap penyakit ini dapat menderita sakit perut yang parah dan diare terus-menerus akibat meradangnya lapisan usus besar. Sebab, radang usus kronis ini menyerang lapisan usus besar hingga meradang dan menimbulkan luka terbuka atau bisul.
Jika ini menimbulkan bisul di lapisan usus besar, penyakit ini akan menghasilkan nanah dan lendir yang menyebabkan sakit perut. Kondisi ini memaksa usus besar mengosongkan isinya yang membuat penderita sakit.
Abe pertama kali menjadi perdana menteri pada 2006 dalam usia 52 tahun. Kala itu dia PM termuda pascaperang Jepang. Tetapi Abe mengundurkan diri setelah satu tahun karena mulai menderita gejala radang usus kronis yang parah.
Meskipun gejala radang usus dapat bervariasi pada setiap orang, studi menunjukkan setengah dari pasien kolitis ulseratif mengalami gejala ringan, dengan salah satunya timbul sewaktu-waktu.
Paling umum, gejala radang usus kronis biasanya seperti rasa mulas yang tidak tertahankan, kram dan nyeri perut, diare terus-menerus disertai sakit perut dan darah pada tinja. Gejala lain yang tidak berhubungan dengan pencernaan adalah kehilangan selera makan, penurunan berat badan, mual, demam, kelelahan, dan anemia
Kemudian Desember 2012, Abe kembali menjadi PM pada pemerintahan keduanya. Kondisinya tampaknya stabil, berkat pengobatan baru yang sukses menekan peradangan. Masa jabatan Abe mencapai tujuh tahun delapan bulan.
Namun sebuah sumber yang dikutip dari NKH mengatakan, kelainan ditemukan saat Abe menjalani pemeriksaan pada Juni lalu. Mereka mengatakan tes di Rumah Sakit Universitas Keio pada 17 Agustus menemukan kondisi Abe memburuk.
Sumber tersebut mengatakan pemeriksaan lanjutan satu minggu kemudian menunjukkan gejalanya mereda dengan penggunaan obat. Tetapi dokter mengatakan Abe perlu melanjutkan pengobatan selama tahun mendatang.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab radang usus. Sejumlah temuan menunjukkan beberapa faktor terkait dengan radang usus, diantaranya respons imun yang abnormal, genetika, mikrobioma, dan faktor lingkungan.
Penelitian juga menunjukkan, radang usus dapat dipicu interaksi virus atau infeksi bakteri di usus besar dan respons kekebalan tubuh. Pada orang yang mengalami radang usus, sistem imun terus mengirimkan sel darah putih ke lapisan usus sehingga menyebabkan peradangan kronis dan bisul.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ashik! Jepang Mau Cabut Travel Ban 12 Negara, RI Ada?