
Corona Tak Terkendali, AS Pertimbangkan Wajib Masker

Jakarta, CNBC Indonesia - Semenjak pandemi Covid-19 melonjak, pejabat tinggi kesehatan AS mendesak semua orang untuk mengenakan masker ketika berada di tempat umum. Ini guna mencegah penyebaran Covid-19.
Namun hal itu berubah lagi, para pejabat kesehatan mengatakan bahwa memakai masker itu tidak harus. Sekarang, banyak yang mengatakan bahwa semua orang harus mengenakan masker jika ingin melindungi perekonomian dan menyelamatkan puluhan ribu jiwa.
"Jika kita semua mengenakan masker untuk empat, enam, delapan, 12 minggu berikutnya di seluruh negara, penularan virus ini akan berhenti," kata Dr. Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Kendati demikian, Presiden Donald Trump mengatakan dia tidak akan mempertimbangkan warganya untuk menggunakan masker, beberapa bulan lalu.
"Dr. Fauci berkata jangan memakai masker. Jenderal ahli bedah kita, pria hebat, mengatakan jangan memakai masker. Semua orang mengatakan jangan memakai masker," kata Trump kepada Fox News.
"Tiba-tiba, semua orang harus memakai masker. Dan seperti yang kau tahu, masker juga menyebabkan masalah. Dengan itu, aku percaya pada masker. Aku pikir masker itu bagus," tambah dia.
Memang benar bahwa pada bulan Februari dan Maret lalu, pejabat kesehatan seperti Dr. Anthony Fauci dan Jenderal Bedah AS Dr. Jerome Adams telah menyarankan masyarakat umum untuk tidak memakai masker wajah.
Tetapi Fauci, Adams, CDC dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan pembuktian dengan masker. Dalam beberapa bulan terakhir, para ilmuwan telah belajar lebih banyak tentang betapa mudahnya virus corona baru ini dapat menyebar di publik.
Beberapa di antaranya, seperti:
- Virus ini dapat menyebar hanya dengan berbicara atau bernafas.
- Virus corona ini sangat menular. Tanpa upaya mitigasi seperti tetap di rumah, setiap orang bisa terinfeksi virus corona dan menginfeksi rata-rata dua hingga tiga orang lainnya. Itu membuatnya dua kali lebih menular dari flu.
- Sangat mudah untuk menyebarkan virus corona tanpa gejala apa pun, baik dari pembawa asimptomatik atau pembawa pra-gejala.
- Virus ini memiliki masa inkubasi yang panjang hingga 14 hari memberikan peluang besar bagi orang untuk menginfeksi orang lain bahkan sebelum mereka tahu mereka terinfeksi.
- Penyebar virus mungkin paling menular dalam 48 jam sebelum mereka mendapatkan gejala, membuat penularan menjadi lebih luas.
Dengan kata lain, bukan hanya orang yang bersin dan batuk yang dapat menyebarkan virus corona. Seringkali orang yang terlihat sangat normal dan tidak ada gejala bisa menularkan virus.
"Penutup muka kain dimaksudkan untuk melindungi orang lain seandainya pemakai tidak sadar terinfeksi tetapi tidak memiliki gejala," kata CDC.
Dikatakan setiap orang harus mengenakan masker ketika mereka harus pergi ke tempat umum, misalnya ke toko atau untuk mengambil kebutuhan lainnya.
Setidaknya, ada dua manfaat masker yang digunakan masing-masing. Menurut CDC, masker wajah kain yang digunakan mungkin dapat melindungi orang lain dari paparan virus. Sedangkan, masker yang digunakan orang lain mungkin dapat melindungi Anda.
Bahkan menurut pejabat kesehatan, jika 95% orang Amerika mengenakan masker di depan umum, itu dapat mencegah lebih dari 45.000 kematian pada 1 November, menurut Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bagaimana Aturan Pakai Masker Saat Ini, Apa Masih Wajib?
