Alert! Corona di DKI Jakarta Tambah 1.000 Kasus dalam 3 Hari

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
20 July 2020 18:10
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. saat peresmian staisun terpadu Tanah Abang, Rabu (17/6/2020) (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan kasus positif corona bertambah 1.693 orang, sehingga totalnya menembus 88.214 orang hingga Senin (20/07/2020). Dari jumlah ini, DKI Jakarta mencatatkan penambahan tertinggi sebanyak 361 orang sehingga totalnya 16.899 orang.

Dalam tiga hari ini Jakarta mencatatkan penambahan tertinggi dibandingkan provinsi lainnya, dengan penambahan 1.020 kasus positif baru.

Tren penambahan ini bertahan sejak minggu lalu, ketika positivity rate di Jakarta mencapai 10,5% dan penambahan pasien positif mencetak rekor. Sementara pasien sembuh bertambah 154 orang menjadi 10.598 orang, dan kasus meninggal bertambah 9 orang menjadi 745 orang.

"Dalam 1 miggu terakhir kasus konfirmasi positif lebih banyak kami yakini dari kontak tracing berasal dari aktivitas perkantoran, dan aktivitas yang biasanya dari rumah dan sekarang sudah di perkantoran. Yang diperhatikan adalah penyelenggaraan rapat di ruang perkantoran," kata Yurianto, Senin (20/07/2020).

Sementara penambahan terbanyak kedua yakni Jawa Tengah sebanyak 354 orang menjadi 7.286 orang. Seperti Jakarta, Jawa Tengah juga menjadi salah satu provinsi dengan tren penambahan kasus positif secara signifikan. Dalam tiga hari terakhir kasus positif baru bertambah hampir 1.000 orang atau 920 orang. Jumlah pasien sembuh di Jawa Tengah hari ini pun bertambah 300 orang menajdi 3.490 orang.

Selain itu ada 36 orang meninggal dalam satu hari, dan menjadi yang tertinggi dibandingkan provinsi lain dalam satu hari.

Ketiga adalah Jawa Timur dengan penambahan 237 kasus positif sehingga menjadi 18.545 orang, dan masih menjadi epicentrum corona di Indonesia. Meski demikian, penambahan kasus positif di Jawa Timur dalam tiga hari terakhir jauh lebih sedikit dibandingkan Jakarta ataupun Jawa Tengah yakni sebanyak 716 orang.

Ditambah lagi penambahan pasien sembuh di Jawa Timur pun semakin banyak, dan hari inni bertambah 375 orang menjadi 9.717 orang. Artinya hari ini jumlah pasien yang sembuh jauh lebih banyak dibandingkan kasus baru. Selain itu ada tambahan pasien meninggal 32 orang menjadi 1.433 orang.

"Penambahan kasus ini adalah gambaran dari aktivitas produktif tinggi, namun tidak mematuhi protokol kesehatan. Tempat bekerja, kantor, atau industri atau pabrik kami mohon betul-betul bisa menciptakan suasana kerja yang aman dari Covid-19. Protokol ini satu-satunya pegangan kita agar bisa aman dari Covid-19," jelas Yurianto.

Penambahan kasus terbanyak keempat yakni Sulawesi Selatan dengan penambahan 125 orang sehingga totalnya 8.164 orang. Sulawesi Selatan juga menjadi provinsi dengan total kasus tertinggi ketiga setelah Jawa Timur dan Jakarta. Pasien sembuh pun bertambah 278 orang menjadi 4.476 orang, sementara kasus meninggal bertambah 2 orang menjadi 281 orang.

Selain itu, Gorontalo mengalami lonjakan kasus dengan penambahan 105 orang sehingga totalnya 537 orang, dan tidak ada laporan pasien sembuh hari ini sehingga masih 311 orang. Sementara kasus meninggal bertambah 1 orang menjadi 27 orang.

Yurianto mengatakan secara nasional sudah ada pasien sembuh sebanyak 46.977 orang dinyatakan sembuh. Jumlah ini bertambah 1.576 dibandingkan dengan kemarin. Adapun kasus kematian bertambah 96 orang sehingga totalnya 4.239 orang.

"Sudah 464 kabupaten/kota di 34 provinsi terdampak Covid-19 dan suspek Covid-19 sebanyak 36.380 orang," katanya.

Sebelumnya, Yurianto menyarankan agar rapat yang dilakukan di kantor harus diupayakan tidak lebih dari 30 menit. Bila pembahasan rapat cukup banyak, maka dia menyarankan untuk membagi rapat menjadi beberapa kali.

"Rapat harus dipersiapkan agar efektif, efisien dan singkat karena kita tidak menginginkan ruang rapat yang terbatas dan sirkulasi udara tertutup hanya sekedar untuk ngobrol," ujar Yurianto, Minggu (19/7/2020).

Selanjutnya dia menyarankan agar ruang rapat memiliki luas yang cukup untuk menjaga jarak antar peserta rapat. Bila tidak memenuhi dia meminta agar sebagian peserta rapat menggunakan layanan online.

"Pastikan rapat hanya dihadiri oleh orang-orang yang sedang tidak sakit," ujarnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Virus XBB.1.5 Menggila di AS, Ini Ciri-Ciri Covid Varian Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular