Internasional

Johnson & Johnson Didesak Setop Penjualan Bedak Bayi Global

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 July 2020 08:21
Gedung Perusahaan Johnson & Johnson di Irvine, California pada 24 Januari 2017. ( REUTERS/Mike Blake)
Foto: Gedung Perusahaan Johnson & Johnson di Irvine, California pada 24 Januari 2017. ( REUTERS/Mike Blake)

Jakarta, CNC IndonesiaJohnson & Johnson diminta untuk berhenti menjual bedak bayi di seluruh dunia. Hal ini disuarakan sebuah kelompok advokasi di Amerika Serikat, Black Woman for Wellness.

Dikutip dari Reuters, ini terjadi seiring kekhawatiran akan tudingan kandungan asbes yang memicu kanker dalam bedak tersebut. Kelompok itu sendiri terdiri dari lembaga pendidikan, seperti Universitas Emory dan aktivis lingkungan.



Direktur Eksekutif Black Woman for Wellness mengatakan J&J terus memasarkan bedak bayi di pasar internasional kepada konsumen kulit hitam dan berwarna. Padahal di Juni, J&J telah menghentikan penjualan bedak di AS dan Kanada.

Mereka meminta J&J menarik semua produk tanpa membedakan perbedaan rasial. Hingga kini produk tersebut masih dipasarkan di sejumlah kawasan di dunia.

Sementara itu J&J dalam pernyataan pers mengatakan ahli medis independen di seluruh dunia mendukung keamanan bedak yang diproduksi perusahaan. "Kami terus menawarkan produk ini di banyak wilayah lain di seluruh dunia di mana ada permintaan konsumen yang lebih tinggi," kata J&J dikutip Reuters, Rabu (8/7/2020).

Dalam laporannya, investigasi Reuters menulis di 2018 ditemukan asbes tersembunyi dalam produk bedak J&J dan ini menimbulkan sejumlah tuntutan ke perusahaan itu. Meski menarik produk di AS dan Kanada, J&J mengklaim keputusan tidak terkait kontroversi ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Guys, Kayaknya Kita Bakal Suntik Vaksin Covid Tiap Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular