Heboh Kanye West Mau Jadi Presiden AS, Bisa?

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
06 July 2020 10:58
American rapper Kanye West poses before French fashion house Christian Dior Autumn/Winter 2015/2016 women's ready-to-wear collection show during Paris Fashion Week March 6, 2015. REUTERS/Charles Platiau
Foto: Rapper Amerika Kanye West (REUTERS/Charles Platiau)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyanyi, rapper dan desainer Kanye West membuat heboh. Dalam pernyataanya Minggu (5/7/2020), ia mengaku akan maju sebagai presiden AS di Pemilu 2020.

Entah bercanda atau serius, suami Kim Kardashian itu menuliskan hal ini di akun Twitternya @kanyewest. Sebagai informasi, ia selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden AS Donald Trump.

"Kita sekarang harus mewujudkan janji Amerika dengan mempercayai Tuhan, menyatukan visi kita dan membangun masa depan kita. Saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat,"tulisnya seraya memuat gambar bendera AS.



Jika pernyataannya itu serius, West disebut akan menghadapi hambatan besar, terutama soal kampanye. Bagaimana tidak, West hanya punya waktu kurang dari empat bulan sebelum pemilihan presiden AS pada 3 November mendatang.


West, mengatakan dalam postingan Twitter ia akan bekerja cepat untuk mendapatkan suara dalam pemungutan suara. Termasuk bersaing bersama Presiden Donald Trump, seorang Republikan, dan calon presiden dari Demokrat, Joe Biden, di seluruh 50 negara bagian ditambah Distrik dari Columbia.

Menurut James McCann, seorang ilmuwan politik di Purdue University di West Lafayette, Indiana, West dapat mencoba mendapatkan dukungan dari partai politik yang lebih kecil. Tanpa partai yang membantunya untuk mendapatkan suara, opsi lainnya adalah mencoba tampil sebagai kandidat independen.

Tetapi tenggat waktu untuk mendaftar seperti itu (jalur independen) telah berlalu di beberapa negara bagian, termasuk New Mexico dan North Carolina. Untuk mendapatkan surat suara sebagai jalur independen juga membutuhkan staf atau merekrut sukarelawan dengan cepat untuk mengumpulkan puluhan ribu tanda tangan di seluruh negara sebelum periode pendaftaran lainnya yang ditutup pada bulan Agustus dan September. 


"Sulit melihat Kanye West melakukan operasi lapangan. Adapun opsi lain bagi West adalah meminta para pendukung untuk menuliskan namanya di surat suara," papar McCann.

West, merupakan seorang selebriti yang sangat terampil dalam meraih perhatian publik. Dia menjadi berita utama selama kunjungan ke Gedung Putih pada Oktober 2018 ketika dia menyampaikan pidato yang kasar dan sumpah serapah di mana dia membahas alam semesta alternatif dan diagnosis gangguan bipolar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Taylor Swift, Ini Penyanyi Paling Cuan Se-Dunia di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular