
Hari Kemerdekaan AS, 7 Negara Bagian Malah Rekor Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Alabama dan enam negara bagian AS lainnya melaporkan terjadi peningkatan rekor dalam kasus virus corona (Covid-19) pada Jumat kemarin (3/7/2020) ketika negara bagian Florida, terpadat penduduknya, memberlakukan jam malam menjelang akhir pekan peringatan Hari Kemerdekaan 4 Juli 2020.
Dengan demikian, Carolina Utara, Carolina Selatan, Tennessee, Alaska, Missouri, Idaho, dan Alabama semuanya mencatat rekor penambahan kasus tertinggi harian Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru dari Wuhan, China.
Texas juga mencatatkan level tertinggi baru untuk jumlah rawat inap, sehingga kondisi ini menyebabkan seorang dokter menyerukan perlunya "kuncian total" di negara bagian tersebut untuk mengendalikan virus.
Secara perhitungan, secara harian di AS bertambah kasus sebanyak 53.483 pada Jumat kemarin, memang masih di bawah rekor penambahan harian di Kamis yang menembus 55.405 kasus dalam sehari.
Berdasarkan data Johns Hopkins, AS menjadi negara dengan jumlah kasus terinfeksi terbanyak di dunia per Sabtu waktu Indonesia (4/7/2020), dengan jumlah mencapai 2,79 juta kasus, disusul Brazil 1,54 juta dan Rusia 673.564 kasus. Adapun jumlah meninggal dunia di AS mencapai 129,438 orang, kemudian Brazil di nomor dua terbanyak yakni 61.884 kasus meninggal.
Lonjakan kasus hari baru-baru ini, yang paling menonjol di negara-negara bagian selatan dan barat, telah memicu khawatirkan para pejabat kesehatan masyarakat di AS. Mereka pun mendesak perlunya kehati-hatian menjelang liburan akhir pekan 4 Juli untuk merayakan Deklarasi Hari Kemerdekaan Amerika Serikat pada 1776.
North Carolina, misalnya, melaporkan 951 rawat inap dan 2.099 kasus baru, keduanya merupakan rekor tertinggi.
Bill Saffo, Wali Kota Wilmington, North Carolina, mengatakan banyak infeksi telah ditelusuri berasal dari pertemuan besar dan diprediksi bakal ada lompatan lebih lanjut dalam kasus harian setelah liburan akhir pekan, ketika orang-orang tampaknya bakal melanggar protokol soal jarak sosial dan pengenaan masker.
"Kami tahu bahwa penyebaran akan terjadi. Kami tahu, mungkin dalam sekitar dua minggu [ke depan] kami akan melihat lonjakan [dampak] dari akhir pekan 4 Juli, "kata Saffo kepada CNN, dilansir Reuters, Sabtu (4/7/2020).
Reuters juga melaporkan, dalam perayaan Hari Kemerdekaan AS, bertepatan dengan liburan akhir pekan yang biasanya akan menarik banyak orang untuk menonton kembang api, berbaris dalam parade dan melambaikan warna merah, putih dan biru, banyak orang Amerika diperkirakan akan merayakan di rumah.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentang Donald Trump, Penjara dan Hukuman Mati Menantinya....
