
Hadapi New Normal, 4 Cara Ubah Pikiran Negatif Jadi Positif
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
07 June 2020 11:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjaga pikiran tetap positif selama masa pandemi hingga menghadapi transisi new normal wajib dilakukan.
Clinical Psychologist, Tara de Thouars menjelaskan, ketakutan seseorang akan sesuatu bisa berpengaruh ke banyak hal. Awalnya saat pusat emosi mengeluarkan alarm, berikutnya adalah akan mengirim sinyal ke tubuh sebagai cara untuk memberi isyarat waspada.
"Tubuh tegang, tekanan darah naik, deg-degkan, sistem pencernaan tertutup. Kalau kita cemas asam lambung naik, mual. Bahkan stres tinggi bisa ingin muntah," ujarnya saat webinar Living a Good Life with Bakti BCA melalui streaming di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Jika sudah seperti ini, bisa menyebabkan gangguan tidur, tidak bisa konsentrasi, hingga tak bisa melakukan kegiatan sehari-hari secara normal. Jika cemas seperti ini, bisa mengganggu fungsi keseharian dan tak bisa menghadapi new normal.
"Jadi, sangat penting menjaga pikiran positif. Kadang memang orang berfikir negatif terus," imbuhnya.
Dia mengatakan, pandemi bukan sesuatu yang mudah. Hal ini karena situasi saat ini penuh dengan ketidakpastian.
"Kalau mental terganggu, depresi, atau kebosanan akut sampai frustasi mengganggu kesehatan mental kita," katanya.
Salah satu cara adalah mengubah pikiran negatif menjadi positif. Ada empat hal yang bisa dilakukan. Pertama fokus pada masa sekarang, karena saat cemas manusia cenderung memikirkan masa lalu dan masa datang yang belum terjadi.
Kedua, fokus pada yang sudah dilakukan diantaranya adalah kita sudah menjaga kesehatan dan diri sendiri dengan baik. Caranya mengikuti protokol kesehatan.
"Ketiga selalu ada kemungkinan lain, jika ada hal negatif tentu ada hal positif. Keempat, coba menyelipkan doa dan harapan dalam setiap pikiran dan kegiatan kita," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Tips Terhindar dari Penyakit & Stres di Era New Normal
Clinical Psychologist, Tara de Thouars menjelaskan, ketakutan seseorang akan sesuatu bisa berpengaruh ke banyak hal. Awalnya saat pusat emosi mengeluarkan alarm, berikutnya adalah akan mengirim sinyal ke tubuh sebagai cara untuk memberi isyarat waspada.
"Tubuh tegang, tekanan darah naik, deg-degkan, sistem pencernaan tertutup. Kalau kita cemas asam lambung naik, mual. Bahkan stres tinggi bisa ingin muntah," ujarnya saat webinar Living a Good Life with Bakti BCA melalui streaming di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
"Jadi, sangat penting menjaga pikiran positif. Kadang memang orang berfikir negatif terus," imbuhnya.
Dia mengatakan, pandemi bukan sesuatu yang mudah. Hal ini karena situasi saat ini penuh dengan ketidakpastian.
"Kalau mental terganggu, depresi, atau kebosanan akut sampai frustasi mengganggu kesehatan mental kita," katanya.
Salah satu cara adalah mengubah pikiran negatif menjadi positif. Ada empat hal yang bisa dilakukan. Pertama fokus pada masa sekarang, karena saat cemas manusia cenderung memikirkan masa lalu dan masa datang yang belum terjadi.
Kedua, fokus pada yang sudah dilakukan diantaranya adalah kita sudah menjaga kesehatan dan diri sendiri dengan baik. Caranya mengikuti protokol kesehatan.
"Ketiga selalu ada kemungkinan lain, jika ada hal negatif tentu ada hal positif. Keempat, coba menyelipkan doa dan harapan dalam setiap pikiran dan kegiatan kita," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Tips Terhindar dari Penyakit & Stres di Era New Normal
Most Popular