Anak Sekolah Jadi Masuk Juni atau Diundur Nih, Pak Nadiem?
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
26 May 2020 14:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa hari terakhir banyak beredar informasi terkait pembukaan kembali sekolah pada Juni 2020. Namun kabar tersebut ternyata masih simpang siut dan kembali pada kebijakan Gubernur di setiap provinsi.
Kepada CNBC Indonesia, pejabat Kemendikbud yang menolak untuk disebutkan namanya tersebut, mengatakan penutupan kegiatan dan aktivitas sekolah berdasarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dibuat oleh Gubernur atas izin dari kementerian Kesehatan.
"Sekolah dibuka itu semua sesuai dengan kebijakan Gubernur. Karena kondisi PSBB yang menentukan Gubernur menggunakan izin dari Kemenkes. Jika zona hijau bisa saja Gubernur menentukan untuk mencabut PSBB kemudian menjalankan kegiatan belajar mengajar," kata pejabat tersebut, Senin (25/5/2020).
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Anwar Makarim juga membantah adanya informasi yang menyebutkan bahwa tahun ajaran baru akan dimulai pada Juni 2020. Menurutnya perlu pertimbangan ulang dalam menentukan tahun ajaran baru mengingat adanya pandemi virus corona (Covid-19).
Saat ini pun Kemendikbud belum menentukan kapan dimulainya tahun ajaran baru sekolah pada 2020. Nadiem mengatakan masih belum bisa memberikan pernyataan resmi terkait keputusan tahun ajaran baru, karena dipusatkan di Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
"Mohon menunggu dan saya belum bisa memberikan statement apapun untuk keputusan itu. Karena dipusatkan di gugus tugas. Mohon kesabaran. Kalau ada hoax-hoax dan apa sampai akhir tahun, itu tidak benar," kata Nadiem saat melakukan rapat kerja virtual dengan Komisi X, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (22/5/2020).
Dia menegaskan Kemendikbud sebagai eksekutor pendidikan, selalu siap dengan semua skenario. Skenario apapun masih terus diskusikan dengan para pakar, dan Gugus Tugas. Menurut Nadiem, di tengah pandemi ini, keputusan kapan akan dimulai tahun ajaran baru bukan ada di tangannya.
"[Keputusan] bukan di Kemendikbud. Keputusannya kapan, dengan format apa, dan seperti apa, dan karena ini faktor kesehatan, itu masih di Gugus Tugas," kata Nadiem.
Selain itu, pandemi COVID-19 juga sangat berdampak pada sistem pembelajaran yang dilakukan di rumah. Dampak ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh negara.
"Memang kita harus jujur dan pragmatis, belajar di rumah jelas punya dampak negatif ke pembelajaran. Bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh negara. Tapi kami yakin, keluar dari krisis ini ada hikmah dan pembelajaran, dan keluar dari mindset atau pola pikir yang baru, yang akan jadi katalis di revelousi pendidikan," jelas Nadiem.
"Walaupun kita mengalami penurunan saat ini, tapi akselerasi untuk keluar dari COVID-19 ini menjadi sangat tinggi, dan lebih besar dan lebih cepat bisa melakukan adopsi perubahan2 yang baru, dari sisi teknologi dan pola pikir," lanjutnya.
Sebelumnya, Kemenko Perekonomian lewat kajian awal pemuihan ekonomi yang akan dilakukan secara bertahap menyebut bahwa kegiatan pendidikan di sekolah sudah boleh dilakukan pada 15 Juni 2020. Namun dengan sistem shift sesuai jumlah kelas.
(gus) Next Article Viral Masuk Sekolah DKI 13 Juli, Ini Fakta Sebenarnya!
Kepada CNBC Indonesia, pejabat Kemendikbud yang menolak untuk disebutkan namanya tersebut, mengatakan penutupan kegiatan dan aktivitas sekolah berdasarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dibuat oleh Gubernur atas izin dari kementerian Kesehatan.
"Sekolah dibuka itu semua sesuai dengan kebijakan Gubernur. Karena kondisi PSBB yang menentukan Gubernur menggunakan izin dari Kemenkes. Jika zona hijau bisa saja Gubernur menentukan untuk mencabut PSBB kemudian menjalankan kegiatan belajar mengajar," kata pejabat tersebut, Senin (25/5/2020).
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Anwar Makarim juga membantah adanya informasi yang menyebutkan bahwa tahun ajaran baru akan dimulai pada Juni 2020. Menurutnya perlu pertimbangan ulang dalam menentukan tahun ajaran baru mengingat adanya pandemi virus corona (Covid-19).
Saat ini pun Kemendikbud belum menentukan kapan dimulainya tahun ajaran baru sekolah pada 2020. Nadiem mengatakan masih belum bisa memberikan pernyataan resmi terkait keputusan tahun ajaran baru, karena dipusatkan di Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
"Mohon menunggu dan saya belum bisa memberikan statement apapun untuk keputusan itu. Karena dipusatkan di gugus tugas. Mohon kesabaran. Kalau ada hoax-hoax dan apa sampai akhir tahun, itu tidak benar," kata Nadiem saat melakukan rapat kerja virtual dengan Komisi X, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (22/5/2020).
Dia menegaskan Kemendikbud sebagai eksekutor pendidikan, selalu siap dengan semua skenario. Skenario apapun masih terus diskusikan dengan para pakar, dan Gugus Tugas. Menurut Nadiem, di tengah pandemi ini, keputusan kapan akan dimulai tahun ajaran baru bukan ada di tangannya.
"[Keputusan] bukan di Kemendikbud. Keputusannya kapan, dengan format apa, dan seperti apa, dan karena ini faktor kesehatan, itu masih di Gugus Tugas," kata Nadiem.
Selain itu, pandemi COVID-19 juga sangat berdampak pada sistem pembelajaran yang dilakukan di rumah. Dampak ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh negara.
"Memang kita harus jujur dan pragmatis, belajar di rumah jelas punya dampak negatif ke pembelajaran. Bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh negara. Tapi kami yakin, keluar dari krisis ini ada hikmah dan pembelajaran, dan keluar dari mindset atau pola pikir yang baru, yang akan jadi katalis di revelousi pendidikan," jelas Nadiem.
"Walaupun kita mengalami penurunan saat ini, tapi akselerasi untuk keluar dari COVID-19 ini menjadi sangat tinggi, dan lebih besar dan lebih cepat bisa melakukan adopsi perubahan2 yang baru, dari sisi teknologi dan pola pikir," lanjutnya.
Sebelumnya, Kemenko Perekonomian lewat kajian awal pemuihan ekonomi yang akan dilakukan secara bertahap menyebut bahwa kegiatan pendidikan di sekolah sudah boleh dilakukan pada 15 Juni 2020. Namun dengan sistem shift sesuai jumlah kelas.
(gus) Next Article Viral Masuk Sekolah DKI 13 Juli, Ini Fakta Sebenarnya!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular