
Penting! Peringatan Pakar Epidemologi UI soal COVID-19 di RI
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
21 May 2020 08:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Ahli Epidemiologi Pandu Riono dari Universitas Indonesia (UI), mengatakan akan ada potensi lonjakan virus corona setelah hari Raya Idul Fitri dan awal Juni.
Hal tersebut dipengaruhi oleh mobilitas penduduk yang masih ramai. Serta masyarakat yang tetap nekat melakukan silaturahim di luar rumah saat Hari Raya Idul Fitri.
"Iya potensial pandemi ini dipengaruhi dari mobilitas penduduk. Apalagi saat Lebaran nanti kalau masyarakat melakukan silaturahmi di luar rumah itu bisa naik lagi," ujar Pandu Riono kepada CNBC Indonesia, Rabu (20/5/2020).
Dia menuturkan bahwa kekhawatiran puncak pandemi ini bisa terjadi apabila masyarakat diam-diam melanggar pembatasan sosial bahkan mudik. Hal ini tentu membawa masalah baru jika mereka ada yang membawa virus namun tanpa gejala.
Hal lainnya yakni setelah mudik, tentu akan ada arus balik. Penularan virus corona di Indonesia masih terus terjadi apalagi bila para pemudik kembali dan membawa saudara mereka.
"Habis mudik akan ada arus balik dan ini menjadi masalah baru. Dimana misal yang mudik ada 1 juta orang menjadi 1,5 juta karena mereka bawa saudara untuk mencari kerja dan ini jadi beban. Ini peristiwa mudik yang sulit untuk dihentikan sementara karena menjadi tradisi," papar dia.
Berbicara peran pemerintah, Pandu mengatakan bahwa bahwa hal ini terlanjur terjadi. Sebab masyarakat cenderung tidak patuh jadi jumlah yang sebelumnya bisa turun malah tertahan bahkan landai.
"Ini sudah enggak bisa ditekan lagi sudah terjadi. Tadinya pergerakan ini sudah bagus tapi masyarakat cenderung tidak patuh misalnya kebiasaan sore ngabuburit. Jakarta sudah mau turun kasusnya jadi tertahan dan landai," ungkapnya.
(sef/sef) Next Article Pesan CT: Ayo Kreatif, Tetap Ada Peluang di Tengah Pandemi
"Iya potensial pandemi ini dipengaruhi dari mobilitas penduduk. Apalagi saat Lebaran nanti kalau masyarakat melakukan silaturahmi di luar rumah itu bisa naik lagi," ujar Pandu Riono kepada CNBC Indonesia, Rabu (20/5/2020).
Hal lainnya yakni setelah mudik, tentu akan ada arus balik. Penularan virus corona di Indonesia masih terus terjadi apalagi bila para pemudik kembali dan membawa saudara mereka.
"Habis mudik akan ada arus balik dan ini menjadi masalah baru. Dimana misal yang mudik ada 1 juta orang menjadi 1,5 juta karena mereka bawa saudara untuk mencari kerja dan ini jadi beban. Ini peristiwa mudik yang sulit untuk dihentikan sementara karena menjadi tradisi," papar dia.
Berbicara peran pemerintah, Pandu mengatakan bahwa bahwa hal ini terlanjur terjadi. Sebab masyarakat cenderung tidak patuh jadi jumlah yang sebelumnya bisa turun malah tertahan bahkan landai.
"Ini sudah enggak bisa ditekan lagi sudah terjadi. Tadinya pergerakan ini sudah bagus tapi masyarakat cenderung tidak patuh misalnya kebiasaan sore ngabuburit. Jakarta sudah mau turun kasusnya jadi tertahan dan landai," ungkapnya.
(sef/sef) Next Article Pesan CT: Ayo Kreatif, Tetap Ada Peluang di Tengah Pandemi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular