
Kominfo: Ada 686 Hoaks Soal Corona, Banyak Tersebar di WA
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
13 May 2020 11:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Widodo Muktiyo mengatakan setidaknya ada 686 komunikasi tidak benar alias hoaks yang beredar selama pandemi Covid-19.
"Artinya tak serta merta masyarakat mengkonsumsi, ada oknum yang membuat informasi menjadi gaduh. Ini menjadi tantangan komunikasi publik," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Dia menyebut, ada tiga level bagaimana hoax tersebut beredar di masyarakat. Yang pertama melalui internet, kedua melalui sosial media seperti Instagram, Twitter, Facebook dan lainnya serta terakhir melalui Whatsapp (WA) Group.
"Paling bahaya yang tertutup seperti WA grup. Makin banyak di rumah, iseng kita WA group. Ini menjadi tantangan, masyarakat jangan sampai menelan informasi yang menyebabkan persepsi keliru," tegasnya.
Dia berpesan agar masyarakat menghadapi semua ini dengan optimis dan tak menyalahkan siapapun. Kuncinya membangun disiplin dan bergotong royong. Salah satu yang saat ini terus ditekankan adalah agar jangan mudik ke kampung halaman.
"Kalau pulang ke daerah masing-masing, menjadi risiko laten. Mari membangun narasi tunggal melawan Covid-19," ujarnya lagi.
(gus) Next Article IndoXXI Tutup, Netizen: Situs CPNS mah Gak Ada Apa-apanya!
"Artinya tak serta merta masyarakat mengkonsumsi, ada oknum yang membuat informasi menjadi gaduh. Ini menjadi tantangan komunikasi publik," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Dia menyebut, ada tiga level bagaimana hoax tersebut beredar di masyarakat. Yang pertama melalui internet, kedua melalui sosial media seperti Instagram, Twitter, Facebook dan lainnya serta terakhir melalui Whatsapp (WA) Group.
"Paling bahaya yang tertutup seperti WA grup. Makin banyak di rumah, iseng kita WA group. Ini menjadi tantangan, masyarakat jangan sampai menelan informasi yang menyebabkan persepsi keliru," tegasnya.
"Kalau pulang ke daerah masing-masing, menjadi risiko laten. Mari membangun narasi tunggal melawan Covid-19," ujarnya lagi.
(gus) Next Article IndoXXI Tutup, Netizen: Situs CPNS mah Gak Ada Apa-apanya!
Most Popular