Curhat Pasien Sembuh Corona RI, Kini Donor Plasma Darah

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
28 April 2020 13:30
Screenshot/Pasien 01/Instagram @sitatyasutami
Foto: Screenshot/Pasien 01/Instagram @sitatyasutami
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah berjuang melawan virus corona, Ratri Anindyajati, pasien Corona nomor 03, memutuskan untuk mendonor plasma darahnya bagi pasien corona lain yang masih berjuang. 


Meski sedikit gugup, proses donor plasma darahnya berakhir lancar karena ditemani sang ibu.

"Proses pengambilan plasma darahku berhasil dengan lancar dan ternyata gak sebegitu menyeramkannya loh, hehehe. I know, aku katro banget karena penakut banget sampai Ibu harus pegangin tangan sebelah kiri supaya aku tenang dan santai," tulis Ratri dalam akun Instagramnya, seperti dikutip dari detikcom pada Senin (27/04/2020).

Selama satu jam lamanya Ratri menjalani proses pengambilan plasma darah. Ia berharap melalui plasma darahnya ini pasien corona yang masih berjuang bisa terbantu.

"Total proses pengambilan 200 cc plasma darah (yg warna putih) berjalan selama hampir 1 jam. Dengan alat khusus yg menyaring plasma darah dari darah merahku," katanya.

Sebelumnya terapi plasma darah sendiri diketahui sebagai salah satu pengobatan pasien Corona khususnya bagi pasien dengan kondisi kritis. Direktur Laboratorium Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Prof Amin Soebandrio, menyebut terapi plasma darah bisa menjadi alternatif untuk menetralisir virus yang ada dalam tubuh pasien. Namun tidak semua pasien bisa diberikan plasma darah.

"Utamanya pasien yang kondisinya cenderung lebih berat. Satu donor bisa dipakai untuk satu sampai tiga pasien," kata Prof Amin saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Senin (27/4/2020).



Sementara itu, Ratri pun berharap pasien sembuh Corona lain bisa ikut mendonorkan plasma darahnya untuk membantu pasien Corona lain yang tengah berjuang. Adapun syarat untuk melakukan donor plasma darah, menurut Plasma Protein Therapeutics Association (PPTA), yaitu:

- Donor plasma harus berusia minimal 18 tahun.
- Donor plasma harus memiliki berat setidaknya 50 kilogram.
- Harus lulus pemeriksaan medis.
- Melengkapi skrining riwayat medis.
- Tes non-reaktif untuk virus menular termasuk hepatitis dan HIV.
- Ikuti diet yang disarankan termasuk 50 hingga 80 gram protein harian.




(gus/gus) Next Article Begini Kondisi Kasus Covid di Indonesia setelah PPKM Dicabut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular