Habis Macan & Singa, Kini 2 Kucing Positif Terinfeksi Corona

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
23 April 2020 10:36
Pemilik jasa penitipan hewan Meeaow House Teguh mengajak bermain kucing peliharaan yang dititipkannya di Hotel Kucing Meeaow House, Jakarta, Rabu (6/6). Memasuki Minggu mudik Lebaran Hotel Kucing menjadi solusi bagi warga memiliki hewan peliharaan yang bisa ditinggal. Usaha ini sudah digeluti Teguh bersama istrinya sejak 2013 lalu. Teguh mengatakan Di saat momen Lebaran ini, bisnis penitipan kucing biasanya laris manis meraup omzet yang lumayan besar. Harga jasa penginapan di hotel ini dikenakan biaya Rp75.000 sehari. Fasilitas yang diberikan di hotel kucing berupa tempat kandang, mainan, dan dokter perawatan. Proses penitipan hewan ini dilakukan dengan pengecekan kondisi kesehatan kucing ditimbang berat badannya dan  pemilik memilik hewan menandatangani perjanjian penitipan dan ngisi data. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua kucing peliharaan di New York dinyatakan positif mengidap virus corona atau COVID-19. Ini menandai kasus pertama yang dikonfirmasi pada hewan di Amerika Serikat, kata pejabat federal, Rabu (22/4).


 Kucing-kucing itu menderita penyakit pernafasan ringan dan diperkirakan akan pulih. Mereka diperkirakan tertular virus dari orang-orang di rumah atau lingkungan mereka, kata Departemen Pertanian AS dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).


Temuan itu muncul setelah tes positif pada beberapa harimau dan singa di Kebun Binatang Bronx, yang menambah sejumlah kecil kasus virus pada hewan di seluruh dunia.  

Otoritas AS mengatakan bahwa sementara tampaknya beberapa hewan bisa mendapatkan virus dari manusia, Namun, tidak ada indikasi hewan peliharaan menularkannya ke manusia.


 "Kami tidak ingin orang-orang panik.  Kami tidak ingin orang takut pada hewan peliharaan atau terburu-buru untuk mengujinya secara massal. Tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan berperan dalam menyebarkan penyakit ini kepada orang-orang," kata Dr. Casey Barton Behravesh, seorang pejabat CDC , dikutip dari SCMP, Kamis (23/4/2020).


Namun, CDC merekomendasikan orang mencegah hewan peliharaan mereka berinteraksi dengan orang atau hewan di luar rumah mereka dengan menjaga kucing di dalam ruangan dan tidak membawa anjing keluar misalnya.



Dr Jane Rooney dari USDA mengatakan bahwa pengujian virus corona untuk hewan peliharaan tidak dianjurkan kecuali jika seekor hewan telah terpapar pada seseorang dengan Covid-19 dan hewan tersebut memiliki gejala penyakit dan tes yang lebih umum. 


Barton Behravesh mengatakan tes hewan dilakukan di laboratorium hewan dan menggunakan bahan kimia yang berbeda dari tes manusia.


The American Veterinary Medical Association mengatakan hewan peliharaan dapat tinggal di rumah di mana seseorang memiliki Covid-19, selama hewan itu dapat dirawat.

 "Dalam keadaan darurat ini, hewan peliharaan dan manusia masing-masing membutuhkan dukungan dari yang lain," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, Rabu.

Para ilmuwan yang mempelajari virus telah mengamati dengan seksama hubungan antara manusia dan hewan.  Sementara konsensus masih berkembang, teori utama adalah bahwa infeksi di antara manusia dimulai di pasar hewan di Cina, mungkin dari hewan yang mendapat virus dari kelelawar.

Para ilmuwan sedang berupaya memahami potensi penularan ke hewan di rumah, peternakan, dan di tempat lain. Menurut Rooney, sejauh ini tampaknya ternak atau unggas tidak rentan dengan virus ini.

Gejala-gejala kucing yang terkena corona termasuk batuk dan hidung sedikit berair, kata para pejabat.
 
Badan-badan tersebut merekomendasikan agar pemilik hewan peliharaan dengan gejala Covid-19 menghindari membelai, memeluk, atau kontak dengan hewan mereka sebanyak mungkin, termasuk mengenakan penutup wajah saat merawat mereka.
 
Ada beberapa laporan di luar AS tentang anjing peliharaan atau kucing yang terinfeksi setelah kontak dekat dengan orang yang menular, termasuk anjing Hong Kong yang dites positif untuk patogen tingkat rendah pada bulan Februari dan awal Maret.


Otoritas pertanian Hong Kong menyimpulkan bahwa anjing dan kucing peliharaan tidak dapat menularkan virus kepada manusia tetapi dapat dinyatakan positif jika terkena oleh pemiliknya.
 
Seekor harimau di Kebun Binatang Bronx memiliki kasus virus corona terkonfirmasi pertama pada hewan di AS atau harimau di mana saja.  Harimau Melayu berusia empat tahun itu bernama Nadia dan diuji setelah mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit pada 27 Maret, 11 hari setelah kebun binatang ditutup untuk umum karena virus tersebut.
 
Tiga harimau lainnya dan tiga singa kemudian menunjukkan gejala.  Tes kemudian mengkonfirmasi bahwa mereka semua memiliki virus. Tetapi mereka tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.

Semua jenis kucing besar yang terkena akan terlihat baik-baik saja, dengan nafsu makan yang baik dan batuk yang jauh lebih sedikit.
 
Pejabat kebun binatang mengatakan mereka percaya hewan-hewan itu terpapar oleh penjaga yang memiliki virus tetapi tidak menunjukkan gejala pada saat itu.  Staf yang bekerja dengan hewan sejak itu mulai mengenakan pakaian perlindungan infeksi.

[Gambas:Video CNBC]






(gus) Next Article Gokil, Harga Kucingnya Ronaldo Ada yang Sampai Puluhan Juta!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular