
#Dirumahaja Jadi Kesempatan Komunikasi Keluarga Tanpa Gadget
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
02 April 2020 11:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Stay at home atau #dirumahaja menjadi kampanye yang terus disuarakan di tengah pandemi virus corona yang menyerang banyak negara.
Meski dengan segala keterbatasan karena harus berada di rumah sepanjang hari sampai waktu yang belum ditentukan, Child Protection Specialist, Unicef Indonesia, Child Protection Specialist, Unicef Indonesia, Astrid Gonzaga Dionisio mengatakan ada kesempatan baik bersama keluarga.
"Mungkin ini saatnya keluarga bisa bersama tak dibatasi gadget, bisa melakukan kegiatan bersama, hal-hal yang sulit dilakukan, terutama bagi keluarga di perkotaan," katanya di kantor BNPB, Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Dia memberi contoh bagaimana setiap harinya orang tua tak bisa bertemu dengan anaknya. Harus berangkat bekerja pagi hari, dan kembali saat malam hari, ketika si anak sudah terlelap. Hal itu berulang setiap harinya.
"Stay home kesempatan merajut komunikasi yang baik dengan keluarga," katanya mengulang.
Kondisi saat ini menjadi kesempatan bagi orang tua dalam menguji kemampuan mengasuh dan mendidik anak. Misalnya saat belajar yaitu dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Menurutnya, menjadi tantangan, apalagi anak-anak cenderung bosan dan lebih suka bermain dengan teman sebaya. Lebih sulit lagi jika dihadapkan dengan anak usia remaja, yang lebih nyaman bermain dengan temannya dibanding orang tua.
Meski tugas sebagai orang tua bertambah, menurutnya orang tua tetap harus memiliki peran penting terutama melakukan pencegahan agar virus ini tidak menyebar. Support pencegahan ini terutama juga bagi orang tua tunggal. "Di sinilah keluarga besar memiliki peran. Harus mematuhi segala aturan yang ada," tegasnya.
Terakhir dia berpesan, buatlah kesempatan di rumah ini menjadi hal yang menyenangkan bagi anak-anak. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam kesempatan yang langka ini.
"Stay home adalah bagaimana kita bersama, bagaimana stay at home menjadi menyenangkan," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Inilah 5 Gejala Awal Penularan Covid-19 yang Jarang Terjadi
Meski dengan segala keterbatasan karena harus berada di rumah sepanjang hari sampai waktu yang belum ditentukan, Child Protection Specialist, Unicef Indonesia, Child Protection Specialist, Unicef Indonesia, Astrid Gonzaga Dionisio mengatakan ada kesempatan baik bersama keluarga.
"Mungkin ini saatnya keluarga bisa bersama tak dibatasi gadget, bisa melakukan kegiatan bersama, hal-hal yang sulit dilakukan, terutama bagi keluarga di perkotaan," katanya di kantor BNPB, Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Dia memberi contoh bagaimana setiap harinya orang tua tak bisa bertemu dengan anaknya. Harus berangkat bekerja pagi hari, dan kembali saat malam hari, ketika si anak sudah terlelap. Hal itu berulang setiap harinya.
"Stay home kesempatan merajut komunikasi yang baik dengan keluarga," katanya mengulang.
Kondisi saat ini menjadi kesempatan bagi orang tua dalam menguji kemampuan mengasuh dan mendidik anak. Misalnya saat belajar yaitu dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Menurutnya, menjadi tantangan, apalagi anak-anak cenderung bosan dan lebih suka bermain dengan teman sebaya. Lebih sulit lagi jika dihadapkan dengan anak usia remaja, yang lebih nyaman bermain dengan temannya dibanding orang tua.
Meski tugas sebagai orang tua bertambah, menurutnya orang tua tetap harus memiliki peran penting terutama melakukan pencegahan agar virus ini tidak menyebar. Support pencegahan ini terutama juga bagi orang tua tunggal. "Di sinilah keluarga besar memiliki peran. Harus mematuhi segala aturan yang ada," tegasnya.
Terakhir dia berpesan, buatlah kesempatan di rumah ini menjadi hal yang menyenangkan bagi anak-anak. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam kesempatan yang langka ini.
"Stay home adalah bagaimana kita bersama, bagaimana stay at home menjadi menyenangkan," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Inilah 5 Gejala Awal Penularan Covid-19 yang Jarang Terjadi
Most Popular